Tik.....tik...tik....bunyi hujan, di atas genting airnya turun, tidak terkira cobalah tengok, dahan dan ranting pohon dan kebun basah semua....... Suara saya serak, lemah, lesu, tak bertenaga. Kalau saja saya sempat melihat kaca, mungkin mata juga terlihat sembab kurang tidur. Bukan karena kebanyakan posting di blog. Bukan juga karena saya baca novel sampai jam 2 pagi. Tapi karena di rumah sedang "panen raya". Bukan panen padi lho ya....ini "panen" sakit. Pagi itu, saat nyanyi tik tik bunyi hujan......saya lagi gendong Bira. Si kecil yang baru berumur 24 bulan itu mulai panas lagi badannya. Udara dingin, hujan pun enggan berhenti. Kadang ngajakin angin mampir. Kadang sendirian membawa hujan tik tik nya..... Sudah 3 hari tiga malam hujan tidak berhenti. Udara dingiiiin banget..... Stok makanan di rumah sudah mulai menipis. Mau keluar, anak anak nggak mau ditinggal. Jadilah makan seadanya.....lauk telor dadar, kadang orek telor, kadang telor direbus.
Mengukir Jejak Dengan Kata, Melukis Sejarah Dalam Tulisan