Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Tips mengajak Anak Tarawih (#NulisRandom2015) day 21

Hari pertama sholat Tarawih disambut dengan rempong pong.. Sebenernya nggak rempong banget sih, mungkin karena memang belum terbiasa dengan jadwal yang baru jadinya masih berasa grusa-grusu. Diawali dengan jadwal makan yang terjadi tabrakan sama sholat isya, jadinya malah dilema. Kalau dikasih makan takut dimasjid nanti nangis trus muntah, kalau nggak dikasih makan takut lapar malah rewel. Jadinya cuma tak kasih makan dua keping biskuit sama minum air putih doang. Tarawih…Ah, siapa sih yang nggak pengen sholat tarawih di hari pertama ramadhan? semua umat muslim yang berpuasa pasti pada pengen sholat tarawih kan? Sholat tarawih itu seru. Dari jaman kecil sampai beranak pinak ini saya masih sangat menjunjung tinggi yang namanya sholat tarawih. Selain pahalanya yang bakal dilipat gandakan, juga karena kehebohannya. Apalagi kalau punya anak kecil yang masih bayi atau bocah yang masih suka ngider. Duh, pasti rempongnya udah rempong maksimal deh.... Dulu waktu masih punya anak b

Pacaran Nggak Pacaran Itu Tetap Jodoh (#NulisRandom2015) Day 10

Untuk mengisi tantangan #NulisRandom2015 … Eh, ini hari keberapa ya??? Sampai lupa udah berapa hari. Ketahuan kalau nulisnya bolong-bolong. Hehe… Hari ini saya mau cerita aja nih, dengerin ya… Beberapa tahun yang lalu, seorang laki-laki, sebut saja cowok. Sedang duduk-duduk di bawah pohon cerry depan sebuah warung makan. Wajahnya resah, alisnya bertaut. Seorang wanita sebaya duduk membelakanginya. Bisa disebut sebagai pasangan kekasih. Atau lebih tepatnya pasangan yang sedang berantem. Di dalam sebuah warung, duduklah seorang perempuan, sebuat saja cewek. Sedang duduk berhadapan   dengan seorang pria yang ia sebut sebagai pacarnya. Sambil mendengarkan celotehan   sang pacar, cewek itu diam-diam memperhatikan pasangan di bawah pohon cherry. Senyumnya mengembang, sesekali ia menyeruput teh botol di hadapannya. “Lihat,deh….tuh cowok kayaknya lagi marahan sama pacarnya?” Tunjuk cewek itu pada pasangan di bawah pohon cherry. Pacarnya menoleh,. Tersenyum. Tidak m

Jika Anak Melihat Hal Gaib (#NulisRandom2015 Day 7)

Cerita 1 “Ma, lihat nenek di depan rumah kita! Dari semalem kok, dia nggak masuk ke dalam rumah?” Ketika mamanya melongok ke luar ternyata nggak ada siapapaun di depan rumah itu. Cerita 2 “Dek, bobok yuk…” “Bentar ma, ini temenku masih main nih…” Padahal emaknya yakin banget nggak ada siapapun di rumah selain mereka berdua. Cerita 3 “Nda, lihat! Di belakang bunda ada mbak-mbak berambut panjang, pake baju puih-putih. Dari tadi senyum-senyum terus sama bunda sambil nunjukin kuku panjangnya” Emaknya langsung kabur ke pojokan. Nah,   ibu-ibu pernah nggak sih mengalami hal yang demikian? Anak tiba-tiba melihat “sesuatu” yang tidak bisa kita lihat. Bisa bermain bersama “teman” yang kita sama sekali nggak tau bentuknya kayak apa? Biasanya ini dialami oleh anak kecil yang masih polos dan belum ngerti apa-apa. Maksudnya belum ngerti apa-apa itu, belum mudeng hal gaib. Jika belum pernah mengalami hal itu, bersyukurlah, jadi nggak perlu bertanya tanya

Balada Emak Ngeblog (#NulisRandom2015)

Saat pertama kali nge blog, hal yang terpikir adalah ingin mpunyai tempat untuk menulis semua yang ada di benakku. itu saja. Kenapa harus begitu? Karena makin hari, ternyata sifat saya bertambah satu, yaitu pelupa. Saya takut, kelak hal-hal yang saya lewati ini akan hilang begitu saja nggak ada bekas dan tanpa makna. Dari situ, saya kemudian mulai bikin blog dan mulai menulis sebisanya. Nggak terlalu sering juga, hanya sesekali. Padahal ide melimpah, cerita buanyak memenuhi kepala. Tapi waktu tidak meamberi ruang yang cukup untuk melakukan semua itu. Hamil, lahiran, baby blues, sampai saya benar stress berat bagi waktu #nelen ludah pahit. Saya sering banget nangis kayak orang gila waktu itu. Apalagi di sini, kami jauh dari keluarga. Jadi apa-apa harus dikerjakan sendiri. Baru setelah shabira berumur 1,5 tahun, saya mulai buka blog lagi. Sebulan nulis sekali, lumayan lah. Tapi kemudian saya pikir-pikir kembali, lha kalau nulisnya cuma sebulan sekali, berarti dalam setahun blog s

Random (#NulisRandom2015 day 5)

Pagi ini, kamu bangun dengan mata sembab kurang tidur, wajah mengantuk, kepala pusing. Semalaman, tidurmu terputus-putus karena anakmu tiba-tiba sakit. Flu membuat hidungnya mampet dan rewel tidak bisa tidur. Sepagian ini, bahkan kamu masih harus menjaganya. Teringat postingan #NulisRandom2015 Day 5 yang belum sempat kamu tulis. Jangankan menulis,   judulnya pun belum terpikir sama sekali di benakmu. Sesekali kamu meraih tablet, agar bisa mencicil tulisan meski hanya judul ataupun paragraph petamanya saja.   Sepatah dua patah kata berhasil kamu ketik, berhenti sebentar, menggendong anakmu yang terus merengek, menghiburnya. Setelah diam, kamu meraih tablet lagi, berharap bisa menambah beberapa kata untuk ditulis. Nyatanya, sampai battrenya habis tulisan itu belum juga terkumpul separuh halaman. Tanpa kehilangan semangat sedikitpun, kamu mencoba menyalakan laptop.   Berharap, menulis dengan laptop akan lebih cepat dapat banyak. Tapi belum juga 10 kata tertulis, benda bernama