Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Memotivasi Dengan Cara Yang Baik

Kalau bisa memotivasi dengan kata kata yang positif kenapa harus memotivasi dengan cara negatif ? Kadang kala saya mendengar seseorang dengan bangganya bilang, kalau dia baru saja memotifasi orang dengan cara "mengecilkannya". Atau bisa saya katakan melecehkan kemampuan orang yang di motifasi. Maksudnya apaan nih ? Misalnya, begini.... Dalam kehidupan kita sehari hari, kadang ada masa masa kita butuh suntikan motifasi dari orang orang terdekat, ataupun teman, atau kenalan, atau saudara yang lain. Dan nggak jarang juga saya dengar, ada yang memotifasi dengan kata yang baik dan ada juga yang memotifasi dengan kata buruk. Contoh : "Ayo...kamu pasti bisa nembus media itu. Teruslah berusaha. Dan jangan sungkan untuk bertanya jika tidak mengerti" Ini adalah contoh motivasi yang positif. Kenapa saya mengatakan ini motivasi positif? Karena di kata kata ini mendorong saya atau seseorang untuk berusaha lebih keras lagi. Jika kata kata itu ditujukan kepada saya

Pagi Pertama di Rumah Sakit

Pagi ini, saya dan ayahnya roling tugas. Ayahnya jagain bira dan saya jagain kakak shasha. kakak sudah kelihatn seger. Dan katanya, perutnya mules cuma kadang-kadang. Saat saya suapi, dia menghabiskan sepiring nasi jatah makan pagi. Tidak ada yang berubah. Makannya tetap banyak :D Tapi bira malah yang susah makan. Makan susah, minum pun juga sulit hehe.... Bira kalau rewel benar-benar mengerikan. Langsung pengen lari nggak peduli selang yang menempel di tangannya. Dan yang bikin deg-deg an, tadi pup nya agak encer. Takut kalau kena rotavirus seperti kemarin. Karena biasanya, kalau rotavirus nginep di rs nya juga lama. Hiks...hiks....semoga saja nggak ya.... Di kamar kelas 3 suasana ruame banget. Apalagi kalau ada anak yang lagi ngamuk. Bisa heboh deh....tapi di kamar kelas 3 ini emaknya tidak merasa kesepian. Merasa memiliki teman banyak. Banyak teman banyak cerita. Beda jauh sama kelas 1 yang bira tempati. Di kelas satu, penghuni kamar cuma dua pasien. Yang nunggu pa

Nginep di Rumah Sakit

Akhirnya, malam ini kembali menginap. Seperti pengalaman waktu lalu, kali ini sudah tidak begitu kaget menerima keputusan dokter untuk tidak pulang. Seperti biasa, penyakit lama tumbuh kembali. Bira muntah- muntah. Sebelumnya, kakak terlebih dahulu muntah. Semua yang ada di rumah muntah tak terkecuali saya. Untungnya ayah baik- baik saja. Kalau kata dokternya, kemungkinan keracunan makanan. Tapi entahlah...racun apa yang tega sekali masuk ke tubuh- tubuh ini. Semoga saja bukan wanita racun dunia:D Dedek bira saat di infus masih saja muntah. wajahnya pucat, badannya lemes. dokter khawatir kalu nanti tidak menginap akan mengalami dehidrasi. Jadi lebih baik menginap saja.          Kakak shasha sudah agak mendingan, tapi kadang masih muntah. Shasha lebih kuat ketimbang dedek. Walaupun pas dipasang infusnya kakak pengen nangis (cuma pengen doang ) Padahal, tadi siang mereka berdua masih teriak-teriak main kejar tangkap Sambil makan pisang goreng. Malam ini, kami

Trip Sukabumi # Pantai Cibangban

Berhubung pak Ari bilang kalau ini bukan pantai cibangban, akhirnya kami memutuskan untuk lanjut lagi perjalanan. Tapi nanti bakalan balik lagi sekitar jam 04.00 sore setelah penghuni villa sebelumnya pulang. Antara kecewa, lucu, sedih dan pengen ketawa akhirnya kamipun lanjut perjalanan. Sepuluh menit berikutnya, sampailah akhirnya kami di pantai cibangban. Tulisan di pintu gerbangnya kecil banget. Kalau nggak teliti mengamati pasti susah menemukannya. Tepat pukul 10.00 kami sampai di cibangban. Akhirnya… Kesan pertama yang kami tangkap saat baru dateng, banyak perahu nelayan di sana. Ya iyalah, kalau banyak kereta api malah bingung . Banyak nelayan yang jemur ikan di pinggir pantai. Ada rumah-rumah kecil yang difungsikan sebagai warung makan dan penginapan satu kamar oleh pemiliknya. Khas banget pinggiran pantai. Saat kami lepas sandal menyusuri pinggiran pantainya…hmm, rasanya bener-bener memiliki pantai sendiri. Tidak banyak rombongan yang datang. Ada beberapa tapi

Trip Sukabumi # Cibangban Dalam Pencarian

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, tujuan pertama dan utama jalan jalan ini adalah pantai cibangban. Sebuah pantai yang bersuasana tenang dan nyaman di daerah cisolok, kecamatan cisolok, sukabumi. Tepat pukul 04.30 kami keluar dari pintu gerbang perumahan di sebuah daerah di cikarang barat. Berbeda dengan suasana lebaran yang selalu ramai dan padat, jalanan pagi itu terlihat sepi. Nggak terlihat mobil-mobil ngangkut terpal di atapnya. Dari rumah, kami langsung menuju pom bensin dulu di cibitung buat makan makan:D Nggak ding…isi bensin. Bensin mobilnya dipenuhin dulu. Menurut informasi yang kami dapatkan dari seorang teman, jalan di sana sepi. Pom bensin juga jarang. Jadi lebih baik bensinnya dipenuhin dulu daripada kehabisan. Nggak seru kan kalau jalan jalan ini kita harus dorong mobil gegara kehabisan bensin. Sabar sih sabar…tapi nggak kebangetan juga kan ya… Selesai isi bensin, kami nyambangi petugas tol di cibitung bilang kalau kita mau ke bogor ( hai

Trip Sukabumi # Opening

Perjalanan ke pantai cibangban yang kami rencanakan, dibuka dengan acara bangun pagi  jam 02.00 dini hari, tepat tanggal 1 mei 2015 sesuai jam di hp saya. Semalam, pangeran abal abal ngasih kode kalau jalanan bakalan macet. Mengingat para buruh akan jalan-jalan ke Jakarta merayakan hari buruh sedunia. Jam 02.00 dini hari… Mata berasa pedas, tapi hati rasa jeruk. Segar bugar karena mau jalan-jalan. Sebelumnya, saya udah siapakan nugget sebungkus untuk digoreng sebagai sarapan di jalan. Selesai goreng nugget, saya siap-siap mandi, tapi malah justru ingat sesuatu. Apa itu? Kartu asuransi. Kartu asuransi mana…?!?!?? Suamiku angkat tangan. Saya lupa naruhnya di mana. Padahal sudah jelas-jelas saya ingat, saya lah orang yang menyimpannya. DemiiiiT! Saya berkutat dengan berkas berkas di lemari, rak buku, laci meja. Keringat bercucuran membasahi bumi. Walaupun masih jam 03.00 pagi, tapi udara panas serasa udah siang hari. Setengah jam saya lalui dengan hati gusar sambil