Langsung ke konten utama

Malu Sama Kucing


Pintar saja tidak cukup. Jika kamu tidak berani tampil ke depan mengutarakan pendapat, orang tidak akan tahu kamu bisa atau tidak 
Orang orang tidak akan mengenalmu jika kamu diam saja

- Ira Koesno, juri olimpiade cerdas -

Ini siapa, sih ?????


Kata kata Mbak ira koesno diatas, bikin saya heboh semalaman. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu saat bulan Januari baru di mulai, saya sudah meniatkan diri untuk mempublikasikan tulisan. Ngebet banget pengen kirim tulisan ke media cetak. Tapi sampai sekarang, belum sekalipun saya meperkenalkan blog ini ke siapapun. Paling paling, share nya ke geogle plus. Padahal, geogle plus saya yang follow cuma suami. Saya tegaskan lagi, yang ada dalam lingkaran saya cuma suami saya thokkk.....Silahkan anda tertawa. hahaha....

Hadewh......ternyata, memang nggak segampang yang saya pikirkan. Ketika ingin mepublikasikan tulisan, di benak saya menari nari beberapa pertimbangan

Pertama,  kira kira apakah tulisan yang saya tulis itu bermanfaat untuk orang lain ? Tulisan di blog saya ini, isinya cuma curhatan saya doang.....istimewanya di mana coba ?

Kedua, tulisan bagus itu harus didasari sama data data ilmiah. Padahal, semua tulisan di blog ini saya karang karang sendiri. Uji coba nya saya sendiri. Testimoninya saya sendiri juga....hahahaha....

Ketiga, saya takut tulisan saya jadi pemicu orang untuk berantem. Saya punya pengalaman pahit dibully, dan saya nggak siap kalau harus dibully lagi.

Saya belum siap nulis yang serius serius, karena saya benar benar meyakini bahwa penulis bertanggung jawab penuh dengan tulisan yang dibuatnya. Kalau sekedar nulis curhatan sih, ngebuuut........

Temenku bilang, jangan takut mempublikasikan tulisan. Enyahkan rasa takut dibully. Ibarat orang mau perang, kamu harus nyiapin dulu amunisi. Dan amunisi seorang penulis adalah membaca. Membaca sebanyak banyaknya agar pengetahuan bertambah. Jika suatu waktu kamu salah, maklumlah....namanya juga manusia. Asal kesalahan itu tidak  disengaja, itu masih manusiawi.

Tapi emang dasarnya saya aja yang pemalu. Tulisan dibaca orang saja kok malu.....


Tapi saya masih semangat untuk menulis di blog ini.....saya justru makin menggebu gebu untuk ngisi blog ini dengan segala  yang ada di dalam kepala saya....

Saya jadi ingat sama sebait lagu...

Tak perlu tunggu hebat.....untuk berani memulai apa yang kau impikan

Hanya perlu memulai....

Menjadi hebat raih yang kau impikan.....

Seperti singa yang menerjang semua rintangan

Tanpa rasa takut

Yakini bahwa....kamu terhebat........

Yakini kau pasti bisa.....

- Terhebat , Coboy Junior -


Ya.....nggak perlu nunggu jadi hebat dulu. Yang penting memulai.

Pertanyaan untuk diri sendiri,

" Jadi, kapan kamu mau kirim cerpen itu ke majalah Bobo ? "

##ahhhhh............... 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu