Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Tentang Doa-Doa yang Salah

Dulu, saya bukan termasuk orang yang suka berdoa. Tidak pernah meminta sesuatu secara khusus memohon kepada Allah SWT. Sampai suatu ketika, saya dengar ceramah dari seorang ustadz, bahwa manusia itu diwajibkan meminta kepada Allah dengan doa-doa. Sebutlah apa kemauanmu dan Allah akan memperhitungkan dikabulkan atau nggak permohonanmu.   “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. ” (QS Yusuf: 86) Suatu hari, saya merasa tubuh ini udah terlalu gendut. Sampai kepikiran ingin diet biar kembali langsing seperti semula. Seperti biasa, hal-hal kecil kadang saya adukan pada Allah. Kayak masalah gendut yang saya alami itu, misalnya. Doa saya begini, "Ya Allah aku pengen kembali langsing..." Dua hari berikutnya, saya sariawan. Mulut dipakai buat makan perihnya minta ampun. Sampai semingguan baru sembuh, itupun masih sakit banget kalau buat ngunyah makanan yang tajam kayak keripik. Jadinya, cemilan nggak banyak yang masuk ke mulut. Sem

Rejeki Bertetangga

Udah semingguan ini shabir sariawan nggak mau makan. Minta dibikinin bubur, tapi tetap nggak mau makan. Dikasih cemilan juga nggak doyan. Tapi hebatnya, kalau makan mie pasti sariawannya sembuh seketika. Jangan coba-coba ganti bumbu mie dengan garam plus gula, sariawannya pasti bakal kambuh lagi. Kemarin, Shabir main ke rumah tetangga. Lumayan agak lama, sampai saya selesai beresin rumah plus masak. Waktu disamperin, ternyata si doi lagi disuapin sama yang punya rumah. Saya lihat-lihat makannya lahap. Waktu ditanya apakah lidahnya masih sakit, dia bilang udah sembuh. Makannya nambah sampai tiga kali. Hadewh...dikirain emaknya bohong nih :) Sampai rumah ganti baju langsung tidur. Biasanya ribet dulu minum susu, minta makan ini itu tapi rewel. Tapi kemarin itu dia dan kakaknya tidur pulas abis ngelayap ke tetangga. Tadi pagi, liat ada tetangga depan rumah lagi nyuapin anaknya. Basa-basi kutanyain makan pakai apa, ternyata makan pakai lele kremes. Agak asing, karena memang saya bel

Peyek Jengkol

Siapa sih, yang nggak kenal sama jengkol? hampir semua orang di Indonesia tau jengkol itu apa. Meskipun di beberapa daerah ternyata jengkol memiliki julukan masing-masing. Kayak di Jawa, jengkol di sebut erring, orang  Sulawesi menyebutnya lubi, jariang untuk orang minangkabau, sedangkan orang Lampung menyebutnya jaring.  Walaupun sebenernya yang dimaksud sama, buah berbentuk polong berwarna kecoklatan dengan aroma yang khaaaaas banget. Kalau menurut saya sih, mendingan pakai nama jengkol aja untuk personal branding biar mudah dikenal orang(hmmm...) Saking terkenalnya, jengkol sampai dibikin FTV segala lho. Liat aja tuh, kadang ada FTV yang judulnya nyleneh. Cantik-cantik jengkol, Jeng jengkolin, Kau makan jengkol kau ku tangkap, Jengkol jengkol cantik, Maju mundur jengkol, Mama minta jengkol dan masih banyak lagi judul yang berbau jengkol.   Ngomongin masalah bau, semua orang juga udah tau kalau jengkol itu membuat mulut bau. Tapi justru bau itulah yang di cari. Salah satu teman say

Menjadi Orang Tua Yang Rajin Belajar

Hari ini, kakak Shasha bertanya. "Bunda...apakah orang yang tidak beragama islam itu bisa masuk islam?" "Bisa banget..." "Caranya bagaimana?" "Mengucap dua kalimah syahadat, bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad utusan Allah" "Apakah orang yang bukan islam itu juga wajib haji?" "Yang wajib berhaji itu hanya orang islam, agama lain tidak mewajibkan umatnya untuk berhaji" "Berarti, orang yang masuk islam itu nggak boleh berhaji?" Saya diam, mikir sebentar dan tau maksudnya apa. "Maksudnya mualaf?" tanyaku. "Mualaf itu apa?" dia balik nanya. "Mualaf itu orang yang baru masuk islam" "Oh..." dia manggut-manggut "Apakah mualaf itu juga wajib berhaji?" "Wajib jika dia mampu. Semua orang yang beragama islam, wajib melakukan 5 hal. Mengikrarkan 2 kalimah syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji" penjelasan saya agak pan

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu

Taman Buaya Indonesia Jaya

Kalau bukan karena saya googling tempat wisata murah meriah di bekasi waktu itu, mungkin kami nggak pernah tau kalau di bekasi ternyata ada tempat penangkaran buaya. Taman Buaya Indonesia jaya nama tempatnya. Tempat penangkaran buaya ini berada di daerah serang. Lebih tepatnya di jalan serang-cibarusah, bekasi. Sebenernya kami udah sering banget lewat jalan raya di depannya. Kalau mau ke Mekarsari, untuk menghindari jalan rusak dan macet biasanya kami lewat  sini.  Tapi baru ngeh kalau ada tempat penangkaran buaya. Tepat di depan pintu masuknya, ada sebuah patung buaya besar lagi mangap. Agak syerem sih...anakku aja foto sambil nyengir-nyengir. Saat hendak masuk, kami di mintai bayaran 15 ribu per orang. Pantesan, tempat wisata ini disebut-sebut jadi salah satu wisata murah meriah di bekasi. Kebetulan waktu itu kami datang hari minggu. Ketika kami baru saja masuk, acara atraksi buaya ternyata sudah dimulai beberapa menit sebelumnya. Jadilah kami nonton pertunjukan buaya du