Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Bencilah...secukupnya saja!

Dua kucing di rumah. Namanya cimol dan pusa. Cimol, si kucing hitam putih yang selalu jual mahal. Nggak mau dipegang lama-lama dan cenderung menghindar. Tapi justru disitulah letak kegemesannya. Kelemahannya satu, kalau berantem selalu berdarah-berdarah. Cemen. Pusa, si kuning bermata lucu. Pusa ini riwayat hidupnya mengenaskan. Sedah tiga kali hampir mati tapi tidak jadi. Dia mudah terserang sakit. Karena sakithya itu, kini dia jadi susah menelan. Dia nggak bisa makan tulang, duri, bahkan nasi keras pun dia huek huek... Kedua kucing itu, kini harus dibuang dari rumah. Karena tetangga banyak yang protes. Kotorannya membuat polusi, cakarannya bikin mobil jadi baret-baret. Kalau sudah gitu, nggak ada pilihan lain selain nurut. Tapi si kakak sepertinya tidak setuju kucingnya bakal dibuang. Waktu saya bujukin dia buat buang kucing itu, dia bilang begini, "aku mau berdoa, biar orang-orang suka sama kucing. Biar gak ada yang ngusir kucing lagi" Mendengar itu, saya langsu

Nasib Admin Group

Saya pernah dicurhatin oleh seorang sahabat. Kira-kira curhatnya begini... Sebagai admin sebuah group wa, ketika saya melempar suatu pengumuman penting, saya berharap ada yang merespon pengumuman itu. Seenggaknya ada yang jempolin atau gimana lah kalau emang nggak bisa urun pendapat. Tapi nyatanya, kadang banyak anggota yang cuek bebek. Nggak peduli sama sekali. Padahal, kita udah nyiapin waktu untuk berdiskusi, kadang malah dibela-belain anak dicuekin, kerjaan rumah ditinggalin demi menampung ide-ide anggota group itu ketika sedang memusyawarahkan sesuatu. Yang nyaut cuma satu dua doang. Kita cuma dianggep laler. Laler aja masih mending dikejar-kejar mau ditepok. Lah kita???  Dan itu rasanya....SAKIT!!. Apalagi, ketahuan kalau pengumuman kita sudah di read. Semua bungkam, semua nggak peduli. Trus aku mecahin masalah bersama piye? Ambil keputusan sendiri salah, ngajak rame-rame nggak di gubris. Waktu sahabat saya bilang begitu, saya cuma cengar cengir sambil menguatkan hatinya

Masakan Saya Tidak Enak

Ada disuatu masa, saya merasa masakan saya tidak enak, tidak cantik, kurang garem, kurang gula, kurang gurih, dan sebagainya. Saya ngerasa, bahwa apa yang saya masak cuma cocok buat keluarga saya sendiri. Tapi ternyata, semakin hari semakin banyak undangan makan bersama yang mampir ke telinga. Undangan makan-makan, yang makanannya dimasak dan dibawa oleh masing-masing peserta undangan. Ibu-ibu tetangga dan teman sekolah anak yang biasanya sering ngadain. Kegiatan seperti itu memaksa saya untuk masak untuk banyak orang, nggak cuma keluarga. Di awal-awal rada grogi juga. Secara, panci di rumah cuma sekuprit, nggak ada yang bisa dipakai buat masak banyak. Semua perabot serba mini. Tapi yang namanya kepaksa, apapun jadi. Mendoan yang tak cantik pun akhirnya ikut nongkrong menemani ibu-ibu, sayur capcay, ayam goreng kurang renyah, bakwan jagung nggak manis, sambal yang pedes kurang micin, semua ikut nongkrong. Dan anehnya...yang bilang masakan saya nggak enak itu cuma saya sendiri.

Tahun yang Tak Dirindukan

Tahun ini, benar-benar tahun yang tak dirindukan. Secara materi, sepanjang tahun isinya tentang planing tabungan melulu. Dan ironisnya, meskipun nabungnya kenceng, ternyata keperluan juga nggak kalah gesitnya nyamperin. Dimulai dari harus pulang kampung di awal tahun, bayar daftar ulang sekolah, ketabrak lebaran, saudara-saudara datang ke rumah, bisnis yang bantet. Semua butuh biaya. Hiks..Sampai-sampai, bulan Mei yang harusnya ada jadwal buat jalan-jalan besar selama sekali dalam setahun pun gagal total. Melas emang... Kadang saya mikir, jangan-jangan gagalnya piknik itu juga dipengaruhi sama blog. Dulu, waktu saya masih rajin nulis tentang jalan-jalan, sepertinya kesempatan untuk piknik itu membentang luas. Ke candi pun kita selalu hepi. Ke tempat-tempat yang nggak asik pun jadi asik karena ada tujuannya, ngisi blog. Tapi setelah malas-malasan nulis, semuanya jadi ikut berhenti. Mungkin pepatah rajin pangkal pandai harus di ganti, rajin ngeblog pangkal piknik:D Dari segi keu

Media Sosial yang Terbengkalai

Entah sudah berapa bulan blog ini nganggur. Nasibnya nggak jauh beda sama Fb dan Instagram. Twitter apalagi. Nganggur semua. Kemarin selama sebulan puasa hampir nggak buka medsos sama sekali. Paling cuma whatsapp. Itupun kadang-kadang karena sering ketinggalan masuk ke hp. Dan kemarin, saat pulang dari mudik, saya jadi kangen sama group para blogger. Ketinggalan banyak berita, banyak ilmu menulis yang terlewatkan. Group-group menulis juga jarang sekali dibuka. Mau bukain satu-satu udah males. Blog-blog kece yang sudah di bookmark sejak kapan taon ternyata belum sempat baca-baca juga. Huhuhu....syedih... Padahal sebenernya punya banyak waktu luang untuk bisa ngeblog atau sekedar baca-baca. Tapi ya begitulah...kala rasa malas sudah melanda, seolah tak ada lagi obatnya. Tadi waktu pertama buka blog ini, perasaan saya tambah acak kadut. Ternyata waktu puasa kemarin, saya sempat merencanakan sesuatu yang begitu besar. Pengen posting menu bulan puasa selama sebulan. Tapi apalah daya dan