Langsung ke konten utama

Bikin lagi.....Bikin lagi......( 1 )



Tiga hari yang lalu, pagi pagi sekali saya sudah kepikiran pengen bikin kue. Hal yang pernah saya idam idamkan sebelumnya.
Dan saya pun pergi ke toko kue dekat rumah untuk membeli bahan bahannya. Sebelum pergi, saya sudah mencatat semua yang akan saya beli. Dan di toko mana saja saya mau membelinya.  Di toko A , telur dan gula lebih murah ketimbang di tukang sayur langganan saya. Tapi di toko A ini harus bayar parkir seribu. Dan setelah dihitung hitung, ternyata masih jauh lebih untung 3000 dengan membeli gula dan telur di toko A. Sebagai bonusnya, di toko A saya bisa memilih milih mentega yang bagus dan murah. Sekaligus bisa cek harga untuk membandingkannya dengan toko lain. hahahha.......

Oke, lanjut bikin kue.

Sampai di rumah ternyata gerimis. Padahal, di toko A tadi saya nggak jadi beli mentega karena mentega yang bagus dan murah ternyata habis. Jadilah saya pulang cuma membawa 1 kg tepung terigu, 1 bungkus coklat bubuk, gula 1 kg, telor 1/2 kg. Saya kebetulan nggak punya sediaan mentega di rumah.

Saya bingung. Ini percobaan pertama saya bikin kue. Lha masak saya sudah semena mena pengen mengganti mentega dengan minyak goreng....?. Resep yang mau saya praktekin kan pakai mentega. Tapi, keinginan saya untuk mencoba mixer baru sudah ada di tegangan tingkat tinggi. Sampai akhirnya, saya nekat mengganti mentega dengan minyak goreng.

Percobaan pertama :

KUE BOLU

Saya mulai dari kue bolu. Katanya, kue ini yang paling mudah dibikin. Tapi tetep saya deg deg an juga. Tapi anehnya, saya sama sekali nggak takut gagal. Kalau memang gagal, ya sudah....enak ya di makan, nggak enak masukin tempat sampah. Karena saya nggak punya timbangan, jadi saya ngukurnya pakai gelas di rumah.

Bahan bahannya sebagai berikut :

Minyak goreng 1 gelas keciiil. Bukan gelas belimbing. Ini gelas bekas selai.
Gula pasir setengah cangkir papa mama.
Tepung kira kira 4 sendok makan diayak dulu
Telor 2 biji 

Udah itu aja.....Saya nggak pakai soda kue, pengembang, pelembut, apalagi pewangi ( ini mau nyuci apa bikin kue ?)
Harusnya pakai vanili, tapi kebetulan tadi saya lupa beli.

Cara Bikin :

Telur di kocok sampai mengembang
Masukkan gula sedikit demi sedikit. Kocok sampai lembut.
Masukkan minyak goreng sedikit demi sedikit. Kocok lagi
Terakhir masukkan tepung terigu dikit dikit aja.

Saya mixer lagi, tapi cuma sebentar. Menurut demo tukang panci beberapa waktu yang lalu, pas tepung dimasukin nggak usah di mixer lagi biar adonan yang sudah mengembang itu  nggak turun. Pakai sendok saja ngaduknya. Tapi saya ngeyel. Adonannya terus tak mixer terus sampai lembut. Tapi cuma sebentar. Untuk catatan, sebelum bikin kue ini sebaiknya bahan bahan sudah disiapkan dulu di dekat kita. Agar mudah terjangkau. Jadi nggak perlu berhenti berhenti untuk mengambil bahan lain ketika akan memaksukkannya.

Setelah tercampur rata, saya masukkan ke dalam alumunium foil. Saya belum punya loyang, jadi jangan nanya nanya loyangnya ukuran berapa. Alumunium foilnya sebelumnya diolesi minyak dulu agar tidak lengket..

Saya masukkan adonan seperempat alumunium saja. Berharap nanti setelah matang bisa mengembang sampai penuh.

Setelah adonan habis. Saya panggang di dalam panci yang tertutup rapat. Ovennya belum beli, jadi saya pakai panci buat manggangnya. Pancinya seperti ini :



Panggang selama 20 menit dengan api kecil. Atau sampai matang. Sampai atasnya nggak berbuih lagi dan kering. Pas mulai mixer, pancinya udah tak panasin dulu di atas kompor.

Dan inilah hasilnya :



Pertama kali coba rasanya.......hmmmm, muaniiiiis banget. hahaha.......Tapi teksturnya lumayan lembut. Walaupun menurutku masih agak kurang sedikit. Dan yang paling menggembirakan, anakku heboh minta lagi....minta lagi....padahal cuma jadi 7 kotak ini.

Dari percobaan pertama ini, masih ada beberapa yang harus diperbaiki.
  1. Kue matangnya masih kurang lembut. Jadi mungkin harus di mixer lebih lama lagi
  2. Gulanya harus dikurangi
  3. Harus beli loyang untuk mencoba dengan ukuran yang lebih besar
  4. Harus pakai mentega biar seperti di resep aslinya.

Oke.....sepertinya itu saja deh....besok coba bikin lagi....dan bikin lagi........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu