Sejak shabira sekolah, kosakatanya jadi tambah buanyak banget. Omongannya juga udah nggak kebendung lagi. Nggak bisa diem barang sebentar pun. Paling kalau diam, mingkem pas nonton tv, kalau nggak lagi tidur. Selebihnya ya, bunyi terus kayak radio. Alhamdulillah, dari awalnya masih belum lancar ngomongnya, sekarang udah bisa diajak ngobrol. Cuma masalahnya, dia sekarang masih sulit meniru kata-kata orang. Kayak kemaren, pulang sekolah dia pamer, katanya udah bisa baca hadist. Trus kutanya, "gimana bunyinya?" Dia ngejawab kenceng-kenceng, " Laa dakdob...! Janganlah marah!" Saya rada curiga, kok kayaknya belum pernah denger bahasa arab yang bunyinya kayak gitu ya? Apa saya nya yang salah denger?
Mengukir Jejak Dengan Kata, Melukis Sejarah Dalam Tulisan