Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Membuat Plastisin Sendiri

Saya termasuk emak-emak yang nggak suka beli plastisin. Karna terkadang, plastisin yang dibeli dengan harga murah biasanya teksturnya keras dan nggak bisa bertahan lama. Kalau yang mahal nggak usah ditanya kenapa nggak mau beli. Ya emang kalau yang mahal-mahal itu nggak usah dibeli hahahah...#prinsip Maka dari itu, saya lebih suka buat plastisin sendiri ketimbang beli. Selain bahannya gampang, teksturnya juga lembut. Tergantung kitanya maunya gimana. Mau dibikin keras boleh, mau dibikin lembut juga boleh. Selain itu juga, bikin plastisin ini bisa buat sekalian olah raga tangan. Iya kan, ngebentuknya butuh gerakin tangan. Oke lah...langsung aja yuuk...siapin bahannya dulu ya. Trus sebaiknya tempat untuk membuatnya juga dialasi kertas koran atau plastik. Biar plastisinnya nggak nempel di lantai langsung. Karena kalau nempel ke lantai langsung, bisa bikin licin. Alat dan Bahan: Kertas koran untuk alas duduk anak-anak baskom atau mangkok plastik sedang Tepung terigu 1/4 kg Min

Nggak Mau Nyanyi Garuda Pancasila

Keluarga suami termasuk keluarga baik-baik. Maksudnya baik-baik itu, segala tindak tanduk semua harus sopan. Sopan ngomong sama orang yang lebih tua, nggak boleh ngomong kasar, nggak boleh mengumpat apalagi berkata-kata jorok. Makanya, meskipun saya nggak tinggal dekat dengan keluarga ayahnya, saya tetap ngajari anak untuk ngomong sopan. Biar kalau pulang kampung, omongannya tetep kalem kayak emaknya( ehem...). Kan nggak lucu ya, kalau pas pulang kampung anakku ngomong eloh eloh guweh sama mbah-mbahnya. Malu dong sayanya.... meskipun tinggalnya di kota tetap perilaku harus desa#ini prinsip. Apalagi kalau sudah menyangkut urusan kesopanan. Warga desa tempat saya dan suami dilahirkan kayaknya udah top kesopanannya. Jadi nggak perlu dihilangkan dari dalam diri ini(uhuk) Itu sebabnya, dari keciiiiiil banget, bocah udah kuajari ngomong sopan. Kalau ada anak yang main ke rumah, trus ngomong jorok, kasar, biasanya saya tegur. Apalagi kalau ngomongnya pakai adegan lirikan mata tajam sambil