Masakan Saya Tidak Enak


Ada disuatu masa, saya merasa masakan saya tidak enak, tidak cantik, kurang garem, kurang gula, kurang gurih, dan sebagainya. Saya ngerasa, bahwa apa yang saya masak cuma cocok buat keluarga saya sendiri.

Tapi ternyata, semakin hari semakin banyak undangan makan bersama yang mampir ke telinga. Undangan makan-makan, yang makanannya dimasak dan dibawa oleh masing-masing peserta undangan. Ibu-ibu tetangga dan teman sekolah anak yang biasanya sering ngadain.

Kegiatan seperti itu memaksa saya untuk masak untuk banyak orang, nggak cuma keluarga. Di awal-awal rada grogi juga. Secara, panci di rumah cuma sekuprit, nggak ada yang bisa dipakai buat masak banyak. Semua perabot serba mini. Tapi yang namanya kepaksa, apapun jadi.

Mendoan yang tak cantik pun akhirnya ikut nongkrong menemani ibu-ibu, sayur capcay, ayam goreng kurang renyah, bakwan jagung nggak manis, sambal yang pedes kurang micin, semua ikut nongkrong.

Dan anehnya...yang bilang masakan saya nggak enak itu cuma saya sendiri. Apa yang saya rasakan, tidak sama seperti yang ibu-ibu lain rasakan. Semua masakan yang saya bawa hampir nggak pernah sisa. Entah karena emak-emaknya pada nafsu, atau emang makananya saya tidak tahu.

Yang pasti, sekarang saya udah nggak pernah mecerca masakan saya lagi. Dan yang lebih hebatnya lagi, saya jadi lebih sering berbagi masakan ke tetangga. Dulu, saya jarang ngasih makanan ke tetangga karena masakan saya nggak enak. Sekarang, enak nggak enak yang penting ngasih. Karena terkadang, masakan yang rasanya nggak enak itu bisa menjadi masakan paling enak kalau kita nggak memasaknya sendiri:)

Intinya, yang penting Niat memberi yang terbaik.

Komentar

Postingan Populer