Langsung ke konten utama

Sepi...


Dari judulnya udah kelihatan lebay#hiks. Padahal sebenernya cuma mau cerita tentang kucing. Di rumah, ada induk kucing yang melahirkan anaknya. Awalnya anaknya empat, tapi karena yang lainnya mati, jadi tinggallah hanya satu kucing yang tersisa. Anak kucing satu itu sekarang lumayan sudah gede. Udah bisa mainan sendiri, lari-larian keluar. Trus yang paling lucu itu, dia suka banget godain cimol. Kucing kakak yang sudah beranjak dewasa. Lucunya, si cimol ini malah ketakutan kalau diajak main-mainnan sama kucing kecil. Dan biasanya cimol ngumpet-ngumpet di bawah sofa. Hahahahah

Nah, kemarin kucing kecil itu tiba-tiba raib entah ke mana. Biasanya, dia nangkring di bawah mobil trus ikut mobil jalan. Ntar, kalau mobilnya udah berhenti biasanya dia turun sambil ngulet-ngulet. Sayangnya, sampai sekarang nggak nongol juga di kolong mobil. Dicari ke mana- mana juga nggak ketemu.

Di rumah, induknya sudah nyariin, tapi tetap nggak nongol juga anaknya. Semalam, si kakak ngintip induknya tidur di kursi luar. Kata kakak, "Kasihan ya bun, induknya jadi sepi nggak ada yang gangguin tidur,"

Biasanya, anaknya itu emang selalu ngerusuh kalau induknya lagi tidur. Entah ekornya dimainin, nenennya di dusel-dusel, atau bahkan mukanya sampai digigit-gigit. Dan biasanya, induknya langsung pura-pura marah. Lucu deh...

Tapi....suasananya bukan lucu lagi ketika saya membayangkan induk kucing itu adalah saya. Saat anak-anak ada, rasanya sekitar riuh banget. Digeret ke sana kemari, dipanggilin tiada henti, mau nyuap ada yang minta dicebokin, mau merem ada yang nyolokin mata sama kuping.

Rasanya....ruaaaameeee terus....dan biasanya bikin kesel...

Dan ketika mereka tidak ada di rumah, suasana mendadak sepi, nggak ada teriakan, nggak ada rengekan, nggak ada yang minta dicebokin saat mau makan. Kalau sejam dua jam sih, masih seneng. Tapi kalau seharian nggak denger suara mereka berdua, rumah mendadak jadi senyap. Trus kangen mereka berdua berantem hehehe...Berasa banget kalau mereka lagi sakit. Rumah sepertinya jadi suram.

Apalagi jika  mereka sudah gede nanti, dan mereka sudah jarang pulang lagi...Mungkin, yang tersisa hanyalah satu kata.....SEPI......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu