Langsung ke konten utama

Ngomong Sama Anak


Emak-emak di rumah kadang sering galau kalau mau curhat. Mau curhat ke orang nggak ada orang, mau curhat ke orang lain kadang malah tambah ribet. Jadinya, kadang lebih sering ngomong sendiri#eh. Atau lebih sering cerita sama bocah. walaupun kadang mereka nggak ngerti sama sekali apa yang kita bicarakan, tapi jawaban mereka bikin senyum-senyum bahagia.

Kayak cerita ini.

Waktu itu, saya lagi puasa. Puasa pas kondisi cuaca lagi hot hotnya itu bikin badan lemah lesu pengen telentang terus. Tau ndiri lah, kalau pas panas, tengah hari bolong pula, trus disuruh-suruh ngambilin ini itu, yang ada cuma nahan jengkel sambil ngesot-ngesot. Dan shabir memang kebiasaannya nyuruh-nyuruh.

"Bun...ambilin bonekaku di kamar dong..."

Padahal jarak kamar sama tempat dia duduk cuma sepelemparan batu akik.

"Nggak ah, dek...Shabira ambil sendiri. Bunda lagi puasa"

"Emang kenapa kalau lagi puasa?"

"Bunda lemes, dari pagi kan bunda nggak makan"

"Ya udah, bunda makan biar nggak lemes"

"????"""??@@@"

Udah dijelasin kalau puasa itu nggak boleh makan nggak boleh minum, tapi tetap saja dia ngeyel

"Nanti bunda kurus lho, kalau nggak makan"

***

Pernah juga, suatu hari saya pegang hp sambil keluar air mata.

"Bunda kenapa nangis?" Tanyanya.

"Bunda sedih dek...ayah kerja terus, kasihan, sampe bunda sms aja nggak sempet balas. Bunda takut ayah sakit"

"Ya udah bun, kita jemput ayah aja nggak usah sms"

"....??@@#%???"

***

Suatu siang, saat mau jemput kakaknya sekolah cuaca di luar emang lagi panas cethar membahana.

"Panas ya dek, mau jemput kakak"

"Pakai mobil aja bun, nggak usah pakai motor"

"Emang kenapa?"

"Entar tangan bunda item dekil lho, kalau kepanasan"

Coba coba siapa yang ngajarin ngomong kayak gitu coba?






Komentar

  1. Wkwkwkkk ini lucu banget siiiih *ciwel

    BalasHapus
  2. Anaknya lucu mbak, beruntung sekali mbak punya anak yang lucu dan pinter :)

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu