Langsung ke konten utama

Tentang Doa-Doa yang Salah




Dulu, saya bukan termasuk orang yang suka berdoa. Tidak pernah meminta sesuatu secara khusus memohon kepada Allah SWT. Sampai suatu ketika, saya dengar ceramah dari seorang ustadz, bahwa manusia itu diwajibkan meminta kepada Allah dengan doa-doa. Sebutlah apa kemauanmu dan Allah akan memperhitungkan dikabulkan atau nggak permohonanmu.

 “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.(QS Yusuf: 86)

Suatu hari, saya merasa tubuh ini udah terlalu gendut. Sampai kepikiran ingin diet biar kembali langsing seperti semula. Seperti biasa, hal-hal kecil kadang saya adukan pada Allah. Kayak masalah gendut yang saya alami itu, misalnya. Doa saya begini,

"Ya Allah aku pengen kembali langsing..."

Dua hari berikutnya, saya sariawan. Mulut dipakai buat makan perihnya minta ampun. Sampai semingguan baru sembuh, itupun masih sakit banget kalau buat ngunyah makanan yang tajam kayak keripik. Jadinya, cemilan nggak banyak yang masuk ke mulut.

Seminggu terserang sariawan dan susah makan, saya timbang berat badan. Dan ternyata...BB saya turun sekilo. Alhamdulillah. Tapi saya nggak terlalu puas, masak mau langsing harus pakai sariawan dulu. Kayaknya saya salah doa, begitu pikirku.

Waktu berikutnya, saya kembali berdoa.

"Ya Allah...aku pengen langsing. Tapi jangan dikasih sariawan ya, sakit"

Beberapa hari berikutnya, saya malah diare. Orang serumah diare. Dan...jangan tanya Bb saya turun berapa. Selama seminggu diare plus ngurus orang serumah yang diare, BB saya turun 3 kilo saja. Alhamdulillah...Allah mengabulkan doa saya. Meskipun nggak langsing seperti semula, tapi lumayanlah BB bisa turun.

Tapi...masak iya sih, harus dengan cara-cara seperti itu untuk kembali langsing. Saya merenung agak lama, kayaknya saya salah doa lagi.

Waktu berikutnya, saya pengen banget punya rekening bank atas nama sendiri. Kemudian, saya pun berdoa lagi.

"Ya Allah, saya pengen punya rekening sendiri. Biar biodata tulisan yang saya kirim ke media, rek nya nggak perlu nebeng ke suami lagi."

Dan lagi lagi, Allah maha baik. Allah mengabulkan doa saya kembali. Setelah dapat rejeki dan kesempatan, saya pun akhirnya bisa bikin rekening atas nama sendiri. Seneng? Alhamdulillah. Iya, Allah mengabulkan doa saya untuk bikin rekening sendiri, tapi masak isinya cuma 200 rebu. Lagi lagi saya ngerasa salah doa. Harusnya, saya minta rek pribadi plus uang yang banyak #maruk.

Pernah suatu ketika, pengen berhenti berdoa untuk hal-hal kecil dan remeh kayak diatas itu. Tapi terkadang, rasanya belum puas kalau belum berdoa. Katanya, doa dan usaha itu akan berperang dengan takdir. Apa yang akan dipilihkan Allah, disitulah nanti yang akan menemui kita. 

Sampai sekarang, saya masih tetap berdoa dari hal kecil sampai hal besar. Tapi setiap berdoa, di belakangya selalu tak kasih penutup, "ya Allah...kabulkan doa hamba, dengan cara yang menurut Engkau terbaik untuk hamba"

Kadang langsung dikabulkan sekali berdoa, tapi kadang udah dibela-belain sholat tahajud, sholat hajat, berdoa siang dan malam tapi nggak dikabul kabulkan. Itu berarti Allah telah memilihkan skenario terbaik untuk saya. Dan saya nggak ngerasa salah doa lagi.

Allah tahu semua tentang makhluknya, termasuk isi hati seseorang, keinginan seseorang dan kewajiban manusia adalah meminta. Memohon apa-apa yang dibutuhkannya dan allah berhak menolak atau mengabulkan doa tersebut.


Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS Al Baqarah: 186]


Jadi, hari ini kamu udah berdoa minta apa?   





 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu