Langsung ke konten utama

Taman Buaya Indonesia Jaya




Kalau bukan karena saya googling tempat wisata murah meriah di bekasi waktu itu, mungkin kami nggak pernah tau kalau di bekasi ternyata ada tempat penangkaran buaya. Taman Buaya Indonesia jaya nama tempatnya. Tempat penangkaran buaya ini berada di daerah serang. Lebih tepatnya di jalan serang-cibarusah, bekasi. Sebenernya kami udah sering banget lewat jalan raya di depannya. Kalau mau ke Mekarsari, untuk menghindari jalan rusak dan macet biasanya kami lewat  sini. Tapi baru ngeh kalau ada tempat penangkaran buaya.

Tepat di depan pintu masuknya, ada sebuah patung buaya besar lagi mangap. Agak syerem sih...anakku aja foto sambil nyengir-nyengir. Saat hendak masuk, kami di mintai bayaran 15 ribu per orang. Pantesan, tempat wisata ini disebut-sebut jadi salah satu wisata murah meriah di bekasi.

Kebetulan waktu itu kami datang hari minggu. Ketika kami baru saja masuk, acara atraksi buaya ternyata sudah dimulai beberapa menit sebelumnya. Jadilah kami nonton pertunjukan buaya dulu. Pertunjukannya biasa aja sih, hanya atraksi buaya nyerang-nyerang pawang. Jangan dibayangin kayak atraksi lumba-lumba yang ikannya lincah lari ke sana kemari. Buaya-buaya di pertunjukan ini nggak terlihat agresif, karena emang ada pawangnya.Jadi buayanya lebih cool, kalem dan nggak neko-neko. 

Buaya termasuk binatang buas. Kalau sampai buayanya ngider ke sana kemari takutnya nyempil ke arah deretan penonton ikutan selfie. Syerem kan...jadi buayanya cuma diem, trus bergeraknya sesuai aba-aba sang pawang. Dari awal datang sampai pertunjukan berakhir, shabir malah ngumpet-ngumpet di ketek nggak mau liat ke buayanya.

Saat itu, pengunjungnya lumayan banyak. Panggung penonton full. Saya aja malah berdiri nggak kebagian tempat duduk. Mungkin karena hari minggu, jadi banyak yang liburan. Dan ternyata, pertunjukan buaya ini hanya di gelar tiap hari minggu saja dengan dua kali pertunjukan. Pukul 11.00-selesai dan pukul 14.00-selesai. Acaranya berlangsung sekitar 15 menitan lah.

Selesai pertunjukan buaya, kami muter-muter di tamannya. Liat apalagi kalau nggak liat buaya. Buaya-buaya di sini dikandangin semua. Kalau di ragunan, kita hanya bisa liat buaya dari jarak jauh dan tinggi, nah buaya di Taman Buaya Indonesia jaya ini bisa dilihat dari jarak dekat kurang dari 1 meter. Pagarnya juga nggak terlalu tinggi. Jadi...jangan coba-coba mengganggu buaya-buaya yang lagi nyantai ya...kalau doi marah bisa diembat nanti.

Buaya-buaya di sini macem-macem jenisnya. Tapi yang Paling kuingat cuma dua, buaya Sumatra sama buaya buntung (karena ada lagunya). Buaya putih (atau albino ya?) itu juga ada di sini. Buaya-buaya di sini emang lumayan banyak. Bahkan, saya pernah baca kalau Taman Buaya Indonesia Jaya ini penangkaran buaya terbesar se-asia tenggara. Katanya lho ya...bener apa nggak, saya sendiri nggak bisa ngecek kebenarannya.

Taman Buaya Indonesia jaya ini tempatnya luas, pohon- pohonnya besar, rumputnya banyak, kursinya juga banyak. Arena bermain anak juga tersedia cukup. Tapi...sayang seribu sayang, fasilitas yang ada di sini terlihat kurang terawat. Nggak cuma kurang, tapi emang kemungkinan nggak dirawat. Nggak tau gimana ceritanya, kok sampai terbengkalai seperti itu.

Kayak arena pertunjukan ini misalnya,






Atau saung-saungnya


seandainya dirawat, dibersihkan, teratur, bukan tidak mungkin, taman buaya ini bisa jadi tempat wisata menyenangkan untuk keluarga. Tapi rada sangsi juga sih sebenernya, jangan-jangan setelah tamannya bagus, tempatnya nyaman, banyak pengunjung, entar buayanya malah diinjek-injek sama pengunjung buat selfie. nah lho...





Tapi...dengan membayar 15 ribu udah diijinin liat buaya nyantai seperti itu rasanya udah seneng banget.  Apalagi untuk anak-anak yang memang asing banget lihat buaya. Dan satu hal yang membuat saya lebih senang lagi, karena di sini nggak ada jajanan. hahaha...






Di taman ini, tidak hanya ditanami pohon-pohon besar dan tanaman hias saja lho, tapi di pinggirnya juga ada macam-macam tanaman sayur dan buah. Kayak pohon pepaya, bayam, kangkung, cabe, terung, jambu,sawo. Walaupun dalam jumlah sedikit sekali(paling cuma beberapa pohon) tapi cukup membuat mata segar berbinar dan tangan gatel pengen metik. Sampai ada segerombolan emak-emak yang metik daun pepaya buat dibawa pulang. Ealah mak...ini tempat wisata, bukan kebon. Belum sempat foto sayuran sama buah udah dipetikin duluan. 

Ternyata, nggak cuma gadis alay yang merusak tanaman di tempat wisata. Ibu-ibu juga ada yang jadi tersangkanya. 

Meskipun tempatnya luas dan banyak pepohonan, tapi nggak kayak di ragunan yang bisa aman buat pacaran sambil grepe-grepe. Karena di sini, orang yang lagi liat buaya atau mainan di taman bisa liat ke segala penjuru. Saung-saungnya emang sepi, tapi...kalau sampe berani pacaran di situ, kamu termasuk orang yang nekat hahaha....

Selesai foto-foto, ayunan sambil liat buaya, kami bisa nyantai karena hari itu emang nggak terlalu ramai pengunjung. Anak-anak puas dan kamipun pulang.

"jika kamu pergi ke suatu tempat tujuan wisata, datanglah dan jangan meninggalkan jejak kecuali kebanggannya"

-lupa kata siapa-

Sekedar pengingat untuk diri sendiri dan yang baca tulisan ini. Kalau kamu ke tempat wisata jangan ninggalin sampah, ninggalin tulisan cinta love rangga dan sejenisnya. Buanglah sampah pada tempatnya, dan...jangan metik apapun kecuali memetik keindahannya lewat kamera. Itupun nggak boleh egois. Masak situ asik foto-foto sama pepaya, selesai foto daunnya nggak ada. Kasih kesempatan ke orang lain juga dong...hiks

Oke deh. gitu aja ceritanya. Kalau penasaran sama tempat ini dateng aja ya...

Ini alamatnya:  Taman Buaya Indonesia Jaya
                             Jln serang-cibarusah
                             Bekasi, Indonesia


Komentar

  1. Wah, aku baru tahu ada yang namanya Taman Buaya. Padahal lumayan sering ke Bekasi. Tar main ke sana ah ngajak anak-anak. Tfs, mbak... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, bekasi pinggiran. iya sama2...trm kasih udah berkunjung ke blog ini:)

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Gw baru tau ada taman buaya di bekasi

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu