Pacaran Nggak Pacaran Itu Tetap Jodoh (#NulisRandom2015) Day 10
Untuk
mengisi tantangan #NulisRandom2015 … Eh, ini hari keberapa ya??? Sampai lupa
udah berapa hari. Ketahuan kalau nulisnya bolong-bolong. Hehe…
Hari ini
saya mau cerita aja nih, dengerin ya…
Beberapa
tahun yang lalu, seorang laki-laki, sebut saja cowok. Sedang duduk-duduk di
bawah pohon cerry depan sebuah warung makan. Wajahnya resah, alisnya bertaut.
Seorang wanita sebaya duduk membelakanginya. Bisa disebut sebagai pasangan
kekasih. Atau lebih tepatnya pasangan yang sedang berantem.
Di dalam
sebuah warung, duduklah seorang perempuan, sebuat saja cewek. Sedang duduk
berhadapan dengan seorang pria yang ia
sebut sebagai pacarnya. Sambil mendengarkan celotehan sang pacar, cewek itu diam-diam memperhatikan
pasangan di bawah pohon cherry. Senyumnya mengembang, sesekali ia menyeruput
teh botol di hadapannya.
“Lihat,deh….tuh
cowok kayaknya lagi marahan sama pacarnya?” Tunjuk cewek itu pada pasangan di
bawah pohon cherry.
Pacarnya
menoleh,. Tersenyum. Tidak mau ambil pusing dengan urusan orang lain, akhirnya
ia pun melambaikan tangan di hadapan pacarnya.
“ Mau
berantem atau nggak berantem itu bukan urusan kita.” Ia berujar.
Pria itu
lantas bercerita tentang hal lain. Tentang bosnya yang galak, partner kerjanya yang
lemot dan minta ribut mulu, tentang pekerjaannya yang begitu menyita waktu
sampai tidak bisa mengajak bertemu sering-sering.
Cewek di
depan warung itu mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali tersenyum ketika
pacarnya menceritakan hal-hal yang lucu. Sesekali wajahnya cemberut ikut
prihatin jika ada hal yang menyedihkan dari cerita kekasihnya. Mereka berdua
ngobrol, sambil menikmati sebotol teh sampai petang menjelang.
Pasangan
di bawah pohon cherry itu masih terlihat murung, si cowok berbicara dengan menggebu
gebu, sedangkan pasagannya hanya menyilangkan tangan di depan dada. Si cowok
berusaha meraih tangan kekasihnya, memohon maaf. Tapi wanita di depannya tetap
cemberut. Nampak seperti sebuah adegan di dalam sinetron-sinetron.
Sejak peritiwa
di warung makan itu, si cewek melanjutkan hidupnya seperti biasa. Masih tetap
memakai seragam putih abu-abu tiap hari, dan masih berkutat dengan PR-PR sekolah
yang menyebalkan. Seperti halnya pasangan yang lagi pacaran, ia sesekali
bertemu dengan pacarnya. Menikmati teh botol di warung langganan sambil
bercerita banyak hal.
Sedangkan
cowok di bawah pohon cherry pun juga demikian, melanjutkan studinya ke kota
lain. Kadang pulang hanya untuk menemui kekasihnya. Kadang mereka bertemu,
mengumbar senyum, kadang mereka berantem ngambek-ngambekan. Tidak banyak yang
berubah. Keempat manusia itu memiliki urusan masing masing dan mengurusi urusan
nya sendiri-sendiri.
Tapi suatu
ketika, Allah menurunkan masalah yang sama pada kedua pasangan itu meski berada
di tempat yang berbeda.
Si cowok,
di sambit ditawari bapak kekasihnya untuk segera menikah. Seketika, cowok itu
bingung. Bagaimana bisa ia menikah, sementara kuliahnya belum selesai? Dalam hatinya,
munculah pergolakan batin yang luar biasa. Ia bimbang untuk memilih. Antara cinta
atau cita-cita?
Si cewek
pun dihadapkan dengan hal yang sama. Ketika dihadapkan dengan dua pilihan,
menikah atau sekolah, cewek itu lebih memilih untuk kabur…..#kabur meninggalkan
pacarnya.
4 tahun
sejak peristiwa itu, entah karena sebab apa, si cewek di dalam warung dan cowok
di bawah pohon cerry itu memutuskan untuk menikah. Mereka akhirnya bertemu,
mengikat cinta suci dalam hubungan yang lebih layak. Semua itu hanya karena
mempertahankan satu hal. Karena apa???? Cita-cita. Bukan cita citata
Kalau kata
Tere liya, dikatakan atau nggak dikatakan itu tetap cinta. Tapi sulis sha
bilang, pacaran atau nggak pacaran itu tetap jodoh.
Jadi,
jika pacarmu tiba-tiba pergi melayang entah kamana, ikhlaskanlah. Jika tiba-tiba
pacarmu direbut sama teman kamu sendiri, nggak usah berantem sampai bawa-bawa
golok segala. Jika pacarmu selingkuh, nggak usah ribut ceburin aja ke laut. Kelak,
jika sudah waktunya bertemu, jodoh pasti
akan bertemu #nyanyi afgan
Mau kamu
nungging-nungging, muter muter, berantem sama mak nyak gara-gara pacarmu, nggak
akan ada gunanya. Kalau nggak jodoh nggak akan bersatu. Mau kamu nahan kentut
sampe muka biru ijo biar pacarmu nggak kabur, kalau jodoh dia akan dateng nyamperin
kentutmu. Niatkan satu hal; cita-cita.
Sekarang,
kamu fikir itu jodohmu, solmet gitu…tapi jika Allah tidak menjodohkan, mau
nungguin sampai liga Indonesia ikut piala Oscar juga nggak bakalan bersatu#eh. Teruslah berdoa," Allah, jika jodoh dekatkanlah, jika bukan jodohku jauhkanlah." Jika kamu cewek, berdoalah untuk jodohmu, "Allah dimanapun ia berada jadikanlah ia lelaki yang sholeh." Untuk cowok sebaliknya, ati ati jangan kebalik. Untuk para orang tua, berdoalah kelak anak-anak kita mendapatkan jodoh yang layak di hadapan Allah.
Udah ah
ngomongnya, lama-lama kok saya jadi kayak mama dedeh ya…#krubutan gamis
Jadi intinya…#sst….udah
udah…
Eh, kamu
penasaran kan siapa yang saya certain tadi. Atau kamu malah udah tau itu siapa.
Atau….kamu udah kenal tapi remang-remang, antara merem dan terang? Kalau penasaran,
ini nih tak kasih contekannya. Eh, maksudnya fotonya….
foto cowok kurus dan cewek langsing hahaha |
Wow ceritanya berakhir bahagia. Balasan cinta & jodoh memang diluar kuasa kita, nyantai aja. Yang mau pergi silakan pergi, yang mau datang jangan langsung disuruh datang, tapi dicek kelayakannya dulu. Hehehee
BalasHapus(((( dicek kelayakannya dulu? )))) kayak motor ya, hahhaa
Hapus