Jika Anak Melihat Hal Gaib (#NulisRandom2015 Day 7)
Cerita 1
“Ma, lihat
nenek di depan rumah kita! Dari semalem kok, dia nggak masuk ke dalam rumah?”
Ketika
mamanya melongok ke luar ternyata nggak ada siapapaun di depan rumah itu.
Cerita 2
“Dek,
bobok yuk…”
“Bentar
ma, ini temenku masih main nih…”
Padahal
emaknya yakin banget nggak ada siapapun di rumah selain mereka berdua.
Cerita 3
“Nda,
lihat! Di belakang bunda ada mbak-mbak berambut panjang, pake baju puih-putih.
Dari tadi senyum-senyum terus sama bunda sambil nunjukin kuku panjangnya”
Emaknya
langsung kabur ke pojokan.
Nah, ibu-ibu pernah nggak sih mengalami hal yang
demikian? Anak tiba-tiba melihat “sesuatu” yang tidak bisa kita lihat. Bisa
bermain bersama “teman” yang kita sama sekali nggak tau bentuknya kayak apa? Biasanya
ini dialami oleh anak kecil yang masih polos dan belum ngerti apa-apa. Maksudnya
belum ngerti apa-apa itu, belum mudeng hal gaib.
Jika
belum pernah mengalami hal itu, bersyukurlah, jadi nggak perlu bertanya tanya
tentang hal-hal gaib yang terjadi. Tapi jika pernah, kalau anak kita bercerita
hal seperti itu trus apa yang harus kita lakukan? Masak iya, kita lnagsung
kabur ke kamar trus nyungsep di bawah bantal.
Simak
tips dbawah ini ya…
- Tetap cool, tenang, dan santai.
Jika anak kita tiba-tiba ngelantur bercerita
hal-hal gaib yang susah dimengerti, ngomongin seseorang yang kita nggak tahu
bentuknya kayak apa, tetaplah santai menanggapai. Emak juga manusia, punya rasa
takut dan ngeri. Tapi percayalah, kalau muka kita berubah ketakutan, anak akan
bingung, dan ujung ujugnya mereka juga ikut takut. Kita nggak mau kan, anak-anak
kita jadi generasi yang takut sama dedemit. Dengarkan ceritanya seperti ketika
dia sedang membicarakan temannya. Cool...Jika si kakak ikut mendengarkan,
ajaklah bercerita dengan santai tanpa ada sikap takut dan sebagainya. Misal,
“Emang
dimana?”
“Di
depan meja”
“Oh, itu
ya…nggak apa-apa. jangan gangguin ya,” sambil tersenyum natap depan meja, walaupun
perasaan kebat-kebit pengen nyungsep di bantal.
2.
Bungkam
nggak usah ngomong-ngomong.
Kalau tiba-tiba anak kita ngelantur cerita
tentang “penghuni” lain di rumah, lebih baik simpan cerita itu baik-baik. Nggak
usah ngomong ke kanan kiri, apalagi bilang-bilang ke tetangga dan nyebarin berita
itu ke semua orang. Hal itu hanya akan meresahkan warga sekitar#jiah. Lagipula,
kadar keberanian orang kan beda-beda. Ada yang super berani sampai dedemit aja
diundang buat makan-makan, ada yang ngaku berani tapi kalau ketemu takut#kalau
ini yang nulis postingan banget, ada juga yang biasa-biasa saja. Takut nggak,
berani juga kagak #nah loh bingung kan?
Intinya jangan
membuat orang jadi panic dan berpikir ke hal-hal itu. Kasihan kan, kalau ada
orang yang tiap hari rajin bangun malam, ketika ada berita itu tiba-tiba mau
wudhu ke luar aja ketakutan. Padahal nggak ada apa apa lho.
3.
3. Jika
memang harus membicarakan ini ke orang lain, berbicaralah ke orang yang berani.
Point ini
sebenernya pengen tak potong aja…kenapa? Karena orang yang bilang berani atau
merasa berani belum tentu dia benar-benar berani lho#nah mumet kan. Kayak yang
nulis post ini misalnya, ngakunya sih berani, tapi kalau di ceritain hal-hal gaib
gitu kadang masih suka pengen lari nyungsep ke dalam selimut. Jadi, carilah
orang yang benar-benar siap mental untuk ngomongin cerita itu.
4.
4. Biasakanlah
anak berdoa.
Membiasakan
diri anak berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, membuat anak lebih percaya diri. Dan keyakinan kepada Allah makin tebal. Misalnya, mau makan,
tidur, mau ke kamar mandi, mau masuk rumah dan sebagainya. Jangan malah kita
menakut-nakuti anak dengan bilang,
“Iya ya…serem.
Itu di kampung sebelah katanya juga ada yang digangguin gitu”
Anaknya
langsung mengkeret.
Dan biasakanlah
anak membaca Ta'awudz ketika anak sedang sendiri dan merasa takut.
Bacaan Ta'awudz : A`ūdzu billāhi
minas-syaitānir-rajīmi
Arti Bacaan Ta'awudz : "Aku memohon perlindungan
kepada Allah dari setan yang terkutuk"
Dan selalu percaya, hanya Allah
penguasa alam semesta ini. Hanya Allah sebaik-baiknya tempat berlindung, katakanlah pada anak seperti itu.
Kira kira begitu tipsnya…silahkan
dicoba, semoga bermanfaat.
Waaah serem amat? Anak2 memang sensitif.
BalasHapus