Hari Minggu (29/3/2015), saya pergi ke dokter gigi. Seumur-umur, ini kali pertama saya periksa gigi. Setelah sebelumnya saya merasa baik-baik saja dengan gigi saya. Berhubung sudah sejak beberapa minggu yang lalu sakit gigi, dan kelihatannya juga berlubang, mau tidak mau harus nyamperin dokter gigi. Sampai di tempat praktek dokter, saya masih rada tenang. Karena gigi saya tidak berasa sakit dan kelihatannya dokter juga menyenangkan. Tapi saat dibersihakan, saya rasanya pengen maki-maki tuh dokter. Nyeri, tetap dipaksa. Tidak menggubris muka saya yang kesakitan. Ngilunya bukan main. Ampun ampunan deh, pokoknya. Baru tau kalau dibersihkan saja rasanya sudah tidak karuan. Menurut dokternya, lubang giginya sudah terlalu dalam. Jadi memang sangat sakit. Karang giginya pun juga sudah sangat tebal, jadi harus dibersihkan juga. Dan minggu kemarin itu, gigi saya baru ditambal untuk sementara. Minggu depan diminta balik lagi. Trauma ? iya. Tapi lebih trauma kalau sakit gigi, trus sama do
Mengukir Jejak Dengan Kata, Melukis Sejarah Dalam Tulisan