Langsung ke konten utama

Resep Jamur Krispy


Sudah seminggu ini kakak sakit cacar. menurut dokter yang memeriksanya, untuk sementara tidak boleh makan ikan atau daging ayam dulu. Saya pun bingung. Dimasakin tempe selalu ngeluh, tahu apalagi. akhirnya, saya kepikiran untuk buat jamur krispy. Murah, gampang, dan sudah pasti doyan.

Sebelumnya saya sudah pernah bikin. Tapi ternyata tidak krispy banget. Ternyata, irisan jamurnya kurang kecil. Ini dia resepnya. Resep saya dapat dari teman, dan saya modifikasi sendiri sesuai selera.





RESEP JAMUR KRISPY

Bahan :

  1. 2 bungkus jamur tiram.
  2. 3 sendok munjung tepung terigu.
  3. 2 sendok tepung ayang krispy siap saji.
  4. Minyak untuk menggoreng.

Cara membuat :

  1. Iris tipis jamur tiram, cuci bersih, kemudian rendam dalam air. Masukkan dalam kulkas sekitar 10 menit. Atau sampai air dingin
  2. Jika air untuk merendam sudah dingin, keluarkan jamur dari kulkas ( masih dalam wadah ).
  3. Campurkan tepung terigu dan tepung ayam siap saji kedalam piring datar.
  4. Panaskan minyak sampai benar benar panas, dengan api kecil.
  5. Angkat jamur sedikit-sedikit, gulingkan dalam tepung agar jamur terbalut tepung.
  6. Goreng dalam minyak panas, sampai kuning kecoklatan atau matang.   

Catatan : usahakan saat menggoreng, minyak sudah benar benar panas agar jamur tidak lembek dan menyerap banyak minyak. Selamat mencoba!

Ini gambar gambarnya :


Jamur dicuci lalu direndam



digulingkan di atas tepung



Komentar

  1. Sejak di Jogja blm bikin jamur crispy lagi. Padahal disini byk resto jamur tp di pasar kok malah susah nyari mentahnya yg bersih & lebar. Gagal paham. Tepungnya aku bikin sendiri dr tepung sagu.

    BalasHapus
  2. aku belum nyoba pakai tepung sagu, mak. ntar kalau bikin kasih tau resepnya ya...

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu