Roti Kecik Khas Solo ?
Jadi ceritanya, kemarin itu kami dapat paket dari mbah uti untuk perayaan ulang tahun ayah. Isinya seperti biasa, makanan kecil, macam macam biscuit seperti
yang sering saya beli di a***mart. Tapi setelah saya perhatikan dengan seksama
dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya, ternyata ada satu bungkus makanan
yang menarik perhatian. Apa itu?
Ini gambarnya :
Iseng, saya browsing browsing.Dan ternyata saya nemu
buanyak sekali artikel yang nawarin membahas roti kecik ini.
Ternyata lagi, roti kecik
dinobatkan sebagai makanan khas solo. Walah, saya yang tinggal tetanggaan dengan kota solo selama bertahun tahun nggak ngerti kalau roti kecik ini adalah makanan khas
solo.
Menurut sumber yang saya baca di sini roti kecik ini
ternyata mampu bertahan sampai 130 tahun. Jangan dibayangin kadaluarsanya 130
tahun. Tapi maksudnya, kepopuleran nya itu sudah mencapai 130 tahun.
Dan bisa saya simpulkan, bahwa mbah buyut saya belum lahir, roti kecik ini
ternyata sudah dibuat dan sudah menjadi makanan yang populer. Begitukah ?
Berarti saya beruntung sekali ya, masih bisa mencicipi yang namanya roti kecik ini.
Mari kita sama sama lihat bungkusnya. Di belakang
bungkusnya, ada sebuah tulisan yang lumayan panjang. Untuk ukuran bungkus
biskuit, eh, roti.
Coba lihat,
Kalau nggak kebaca silahkan gambarnya dideketin ke mata.
Di bungkusnya, ditulis tentang asal muasal roti kecik, kenapa
namanya roti kecik, dan bagaimana cara bikin roti kecik.
Nah……yang paling bawah, ditulis juga tentang sebuah fakta.
Fakta sekarang.......
roti kecik bukanlah nama generik barang seperti roti
marie, bakpia, donat, bolu dsb. Namun roti kecik adalah sebuah merek dagang
yang terdaftar secara resmi di dirjen…..( males nulis angka banyak )
Jadi maksudnya apa, silahkan renungkan sendiri.
Roti kecik ini terbuat dari 100% beras ketan, gula, dan telur. Jadi nggak ada tambahan lain lainnya.
Dan ini saya kasih foto isinya:
kering ya ? |
Dan ini harganya..........
.
pantengin harganya ! |
Pantesan saja saya nggak pernah beli.
Sebungkus gini, harganya segitu.
Tapi pas saya cobain rasanya…..hmmmm, nyummi. Enaaaak! Agak
nempel di gigi, tapi emang rasanya beda. Kering, renyah, dan bunyi "tuk" kalau digigit. Nggak salah kalau roti biskuit ini dinobatkan
sebagai makanan khas solo, yang wajib dicari kalau lagi berkunjung ke solo. Mau? Tapi saya belum buka lapak.
ngomong ngomong ini bukan job review lho, ya…ini hanya
tulisan iseng nemu yang unik unik :)
Dan seperti semboyan yang tertulis di bungkusnya,
Semua upaya dilakukan untuk menjunjung tinggi nilai warisan leluhur
bukan sekedar sebuah bisnis
Terima kasih, mbah uti atas partisipasinya sudah ngasih
ide buat posting blog ini. Eh, maksudnya terima kasih untuk makanannya……..:)
Sekian laporannya.
Eh, ngomong ngomong kamu udah pernah nyobain roti kecik seperti ini belum sih ?
komentar yuk.......
Komentar
Posting Komentar
terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)