Shasha dan 3 Resep Pintar
Beberapa hari ini, hujan selalu menyapa
sore hari. Pagi panas, siang redup, dan sorenya hujan. Atau sebaliknya,
pagi redup kadang hujan, panas terik,
dan sorenya hujan kembali. Cuaca tidak menentu, sejam panas, sejam kemudian
hujan lebat disertai petir menyabar nyambar.
Sore itu kami bertiga duduk bersila menghadap pisang goreng dan teh panas di
depan Televisi.Sengaja TV kami matikan karena takut kesambar petir.
Sambil mengunyah pisang gorengnya,
Shasha bercerita……
Begini ceritanya….
“ Bun, temenku itu pinteeeeer banget Bun……..”
sengaja e nya di perpanjang saking pinternya.
“ Dia
selalu juara kelas, ikut lomba lomba calistung, dan……dia pinter banget nyanyi
pakai bahasa ingris “
Saya mengangguk angguk memperhatikan
ceritanya penuh. Adiknya kadang ikut mengangguk juga, sambil sesekali
memperhatikan wajahku.
“ Bunda tau nggak sama film frozen….? ” Saya menggeleng.
“
Itu lho bun, film kaya rapunzel gitu….” Saya nyengir kuda, tidak tau.
“
Kalau lagu let it go ?”
Lagi….saya hanya menggeleng pasrah
dengan ketidak ‘gaul an’ ku
“Temenku itu kalau nyanyi lagu Let it go, bagus banget. Bahasa
Inggrisnya lancar “
“ o, ya….kok, kakak tau ?”
“ Iya….Shasha juga pengen bisa nyanyi Let it go.” Matamya menatap hujan
yang masih turun menderas.
Saya akhirnya meraih hp, langsung buka opera mini, nangkring di google search
dan mengetik kata “ let it go frozen”
Frozen…..film putri putri kayak Rapunzel
yang dulu pernah ditonton Shasha berkali kali. Let it go itu ternyata
suondtrak filmnya. Saya kemudian download lagunya plus lirik.
Setelah berhasil, Shasha langsung
heboh pengen ngapalin biar terlihat keren,
katanya. Dan…tentu saja biar terlihat pintar.
Shasha kelihatan susah sekali
menghafalnya, tapi dia kemudian bilang,
“ Kata temenku…kalau mau pintar itu harus usaha keras. Biar bisa cepet hafal,
harus diulang ulang terus “
Besoknya, masih dalam suasana yang sama, sore, hujan, dingin, dan petir
menyambar nyambar.Kami bertiga duduk melingkar di tikar depan Tv. Tapi hari ini
tidak menghadap pisang goreng, melainkan donat coklat yang gagal dibuat siang
tadi, tapi tetap enak dimakan:D
Kata yang terucap sore itu sama seperti sore kemarin.
“ Bun…..temenku itu, pinteeeeer banget bun……”
“ Temen yang hafal lagu frozen kemarin ?”
“Bukan, ini beda……”
“ Dia pinter, tapi dapet juara 2, “ katanya.
“ Oh…..jadi si juara dua ….” Kataku membatin.
“Tadi aku tanya ke dia, kok dia itu bisa pinter banget lho, bun….”
“ Lalu jawab dia apa ?”
“ Katanya kalau mau pinter itu harus Puasa senin – kamis “
“ Oh…..” Saya diam tidak bertanya lagi.
Saya belum punya kata kata yang tepat
untuk bertanya, apa hubungannya pintar dengan puasa senin – kamis yang
dilakukan temannya itu.
Maka malamnya, tepat jam 2 malam,
dia menggedor pintu kamar saya. Kupikir
dia ngompol, Tapi ternyata, sambil kriyip kriyip dia bilang,
“ Aku
mau puasa senin – kamis, bun…. biar pintar.” Dengan setengah hati, saya
gorengin telor buat sahur. Siangnya , sepulang dari sekolah dia mengeluh lapar.
“ Berat
bun.......puasanya. Temen temenku pada makan, aku bengong…” Keluhnya
“ Ya…… namanya puasa…”
“ Makan ya,
bun…..?” Dia merengek minta buka
“ Sayang,
kak…bentar lagi buka…” bujukku
Dia
cemberut. Dan akhirnya tertidur sebentar sampai maghrib tiba.
Hari
ketiga, sore cerah…… Shasha main sore bersama teman temannya. Sampai di rumah
maghrib dan nggak banyak cerita cerita, karena dia sudah keburu tertidur setelah isya.
Dan sama seperti malam sebelumnya,
jam dua malam ia terbangun dan menggedor pintu kamar saya. Kupikir dia ngompol,
tapi ternyata, sambil kriyip kriyip dia bilang,
“ Bunda…aku
mau sholat tahajud. Biar pintar.”
Akhirnya,
malam itu Shasha sholat tahajud setelah sebelumnya ganti baju karena ngompol.
Sore
berikutnya, gantian saya yang bertanya.
“ Kak, emang apa hubungannya pintar sama sholat Tahajud, sama puasa?”
“ Kata temenku bun….anak sholeh itu rajin puasa sama rajin sholat tahajud. Nah,
Allah itu pasti mengabulkan doa anak sholeh. Jadi kalau shasha minta pintar
pasti Allah kasih, kalau Shasha jadi anak sholeh…” Jelasnya sambil menguap.
Di
luar dugaan….penjelasan Shasha sangat detail
untuk ukuran anak berumur 7 tahun, dan bundanya belum pernah
mengajarinya.
“
Kata siapa ?”
“
Kata temenku ….itu resep pintar dari temenku bun….” Jawabnya sambil setengah
tertidur.
Hari
itu, saya dapat pelajaran baru.
.
- Pintar itu kuncinya ada dua, doa dan belajar.
“ Lho…..bukannya tadi ada tiga, diulang ulang, puasa senin – kamis, dan sholat
tahajud ? “
“
Diluang ulang itu termasuk sebuah usaha, sholat dan puasa itu termasuk doa “
2. Teman
yang baik itu akan menularkan virus yang baik juga kepada temannya. Tidak hanya jumawa,
sombong diri.
3. Teman
yang baik juga akan menularkan resep resepnya untuk orang lain. Entah itu resep
biar pintar, entah itu resep kaya, resep
sukses, resep anti galau, atau resep masakan enak nan praktis secara cuma cuma
ke orang lain. Berharap agar orang lain juga bisa merasakan apa yang dia
rasakan.
Kalau ditarik ke
wilayah kehidupan orang dewasa, mungkin kira kira begini,
Kalau bisa pamer foto
jalan jalan, sertakanlah tips tips,
gimana caranya agar teman temanmu juga bisa pergi jalan jalan seperti kamu.
Kalau bisa pamer
foto masakan yang enak enak, bagilah ke temen temenmu resep masakannya. Agar temenmu juga bisa
mencoba mencicipi masakan yang kamu buat, meskipun dia harus mencoba belajar buat sendiri. Sukur sukur, kamu
membagi makanan secara cuma cuma ke beberapa orang teman, tetangga, termasuk
yang nulis post ini :D
Dan masih banyak
hal hal lain yang bisa di bagi. Berbagi dan bermanfaat untuk orang lain itu
membuat hidup menjadi lebih indah. Anak kecil saja sudah pandai berbagi, masa
orang yang umurnya sudah berkepala satu masih enggan berbagi #eh
Jadi, kira kira
apa yang akan kamu bagi hari ini ? sudahkah kamu berbagi resep ke orang lain ?
Dan resep apakah yang sudah kamu bagi hari ini ?
Kalau punya resep
bagaimana caranya membuat blog ini makin cantik dan seru, jangan lupa kasih tau saya ya……..:D
Selamat
berbagi………
Komentar
Posting Komentar
terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)