Langsung ke konten utama

Terlambat

Waktu itu, ngobrol dengan seseorang trus dia cerita kalau orang-orang di sini itu banyak yang nggak peduli sama keterlambatan. Terlambat ke sekolah, terlambat ketemu sama orang itu udah biasa. Janjinya jam berapa, datengnya jam berapa. Lebih parah lagi, kadang bahkan mereka sering sekali membatalkan janji. Dan kadang alasannya itu sepele banget.

Mungkin buat mereka penting, tapi dipikir-pikir alasan yang mereka buat itu sepele banget. Kayak misalnya, udah janji mau ikut kumpul tapi pas yang lain udah kumpul tiba-tiba dia batalin janji karena mau beres-beres rumah. Alasannya sepele dan nyebelin. wkwkwk

Dan masalah terlambat ini juga sering terjadi di sekolahan. Anak-anak berangkat sekolah seenaknya nggak ada aturan jelas. Ada yang datang di jam kedua pelajaran, ada yang datang telat tiap hari. 

Awal-awal sekolah di sini, kaget banget. Karena sekolah kayaknya nggak punya aturan yang ketat. Trus kalau datang terlambat gitu juga nggak ada sanksi. Kupikir karena emang sudah jadi budaya, kebiasaan orang-orang sini. Dan kalau diubah bakal ada masalah, mengingat orang-orang sini keras juga.

Ternyata kemarin di sekolah anak-anak mulai diberlakukan aturan kedisiplinan ini. Yang datang terlambat lebih dari lima menit langsung disuruh pulang. Dan emang banyak yang bener-bener balik pulang lagi. Semua orang tua ditelp balik disuruh jemput anaknya.

Jadi sekarang beneran kayak di Indonesia, terlambat sedikit gerbangnya ditutup. Kemarin masih boleh masuk lapangan, tapi hari ini gerbang sekolah benar-benar ditutup rapat. Petugas dan guru-guru yang berjaga juga udah pada mulai pergi dari pintu gerbang.

Temenku pernah bilang, emang masalah terlambat itu udah dari jaman dia kecil nggak berubah. seenaknya sendiri, gitu. Susah mau mengubah wataknya. Kalau mereka kerja sama orang jepang, sering nggak betah karena kedisiplinannya. Bahkan hal puenting juga mereka seenaknya sendiri membatalkan janji. 

Begitulah...mudah-mudahan orang tua mereka bisa diajak kerjasama untuk Mexico yang lebih baik :) 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu