Langsung ke konten utama

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Berkunjung ke Planetarium Jakarta





Berkunjung ke Planetarium adalah impian kami sejak dulu. Dari dulu, kami tuh selalu pengen ke Boscha Bandung. Itu tuh, yang dipakai syuting sama Sherina waktu kecil. Tapi nggak kesampaian terus. Selain karena kami yang sok sibuk, juga setiap kali liat jadwalnya kami selalu mundur teratur. Karena ternyata, observatorium itu tidak dibuka sembarang hari. Itu info yang kami tangkap dari penjelajahan Mbah Google.

Nah, saat kemarin saya baca tulisannya mbak Nurhayati Pujiastuti di blognya ini, tiba-tiba saya jadi semangat untuk pergi ke Planetarium Jakarta. Ternyata, di Jakarta ada toh, Planetarium? *dilempar pake panci.

Dan itu ternyata juga bukanlah tempat yang baru, udah lama dibangunnya. Haduh Mak, maaf kalau saya baru tahu. Maklum, saya tinggal di planet lain wkwkwkwk.

Maka demi menuntaskan keinginan yang sudah lama tertunda itu, kami sekeluarga pergi ke Planetarium pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2018.

Planetarium Jakarta, adalah tempat pameran benda angkasa, pertunjukan astronomi dan juga Observatorium penampakan benda angkasa.

Untuk pertunjukan, dibuka dalam tiga sesi. Yaitu, pukul 9, 12, dan 15. Sedangkan untuk pameran, bebas mau liat jam berapa saja. Harta tiket dewasa Rp. 12.000,00 dan anak-anak Rp. 7.000,00. Murmer banget, kan?

Menurut saya, pertunjukan astronominya cukup bagus, tidak pakai rekaman suara tapi disajikan secara live. Tempat pertunjukan juga bersih dan rapi. Tempatnya juga dingin, nggak kalah sama bioskop meskipun bayarnya hanya segitu.

Untuk observasi benda langit, tidak dibuka pada siang hari. Biasanya ada jadwal khusus pada malam hari. Tergantung dari cuacanya.

Planetarium Jakarta ini ada di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Untuk cek alamat lebih detail bisa di cek di google maps.

Planetarium menerima pengunjung rombongan dan juga perorangan. Untuk Rombongan jadwalnya selasa-jumat. Sedangkan untuk perorangan dibuka tiap sabtu-minggu. Untuk hari senin libur karena dipakai untuk perawatan museum.

Nah, jika masih ada waktu, untuk mengisi kekosongan waktu sambil menunggu pertunjukan dimulai, kita bisa berkunjung ke pameran benda langit yang berada di lantai bawah.

Ada banyak informasi tentang benda luar angkasa seperti di bawah ini.

Bola Dunia


Informasi tentang luar angkasa

Nah, buat emak-emak yang mau datang ke sini, sebaiknya perhatikan dulu hal-hal berikut di bawah ini:

1. Datang Lebih Awal

Datang lebih awal adalah salah satu cara menghindari antre panjang. Waktu ke sana kemarin, saya datang pukul 07.16, tapi sampai di sana antrian udah panjang, nggak dapet tempat duduk pula.

Perlu diperhatikan, bahwa biasanya penjualan tiket dibuka sejam sebelum pertunjukan dimulai. Tapi mulai tgl 3 Oktober 2018 ada kebijakan baru dari planetarium, bahwa penjualan tiket dibuka seluruhnya pagi. Jadi yang biasanya sejam sebelum dimulai baru datang, sebaiknya pagi-pagi sudah datang untuk membeli tiket biar nggak kehabisan.

Kursi tempat antre

Kemarin, waktu saya ke sana itu, entah karena pas libur panjang, atau karena emang peminatnya banyak, pengunjung sampai ada yang nggak kebagian tiket dan akhirnya balik pulang dengan hati hampa karena nggak jadi nonton. Padahal, rumahnya jauh-jauh lho.

Ada juga yang rombongan, tapi harus beli tiket perorangan karena bukan jadwalnya untuk pengunjung rombongan.

Ingat, untuk rombongan hanya dibuka tiap hari selasa-jumat. Dan sabtu minggu khusus untuk pengunjung perorangan. Pembelian tiket tiap orang juga dibatasi. Setiap satu orang mengantre, hanya boleh beli tiket maksimal 4 saja. Jadi kalau ada 5 personel, usahakan ada dua orang yang mengantre ya...


2. Ke Toilet Sebelum Masuk Studio Pertunjukan

Saya sarankan, sebaiknya ke toilet dulu sebelum pertunjukan dimulai. Kenapa? Karena keluar studio ketika pertunjukan sedang berlangsung itu sangat mengganggu pengunjung yang lain. Pertunjukan jadi tidak seru karena ada yang wira-wiri lewat.

Di pertunjukan ini kan, kita pura-pura nya diajak jalan-jalan ke luar angkasa gitu, jadi kalau pas lagi seru-serunya menjelajahi luar angkasa, tiba-tiba ada yang buka gorden keluar, jadinya bayangan ke luar angkasanya trus bubar. Nggak berasa naik jet lagi deh...

suasana setelah pertunjukan selesai


3. Jangan Bawa Bayi

Kalau mau melihat pertunjukan ini, sebaiknya jangan membawa bayi atau anak-anak yang takut dengan gelap. Karena waktu pertunjukan berlangsung, semua lampu dimatikan, jadi kondsinya sangat gelap. Anak-anak yang takut gelap dan bayi-bayi kemungkinan akan menangis jika ada pada suasana seperti itu. Jadi daripada menggangu konsentrasi pengunjung lain, sebaiknya tidak usah diajak ke sana.

Untuk balita, sebaiknya kasih tahu dulu, kalau di sana nanti suasananya akan gelap dan hanya diterangi kerlip bintang-bintang di langit agar tidak takut.

4. Matikan Alat Komunikasi

Sesuai peraturan yang berlaku, saat pertunjukan berlangsung, tidak ada cahaya apapun yang menyala di ruangan ini. Baik itu dari hp, senter, atau apapun yang dibawa oleh pengunjung yang bisa menghasilkan cahaya. Karena itu akan sangat mengganggu sekali jalannya pertunjukan. Untuk itu, sebaiknya simpan dulu hp dan kamera.

Suasana tengah studio setelah pertunjukan selesai
O iya, untuk foto-foto saat pertunjukan berlangsung juga sebaiknya tidak usah dilakukan. Karena ini peraturan dari pihak studio pertunjukannya. Jadi kalau sampai ada yang foto-foto saat pertunjukan berlangsung, berarti dia telah melanggar aturan dan siap-siap dikeroyok para pengunjung yang lain. wkwkwkw

5. Jangan Bawa Makanan dan Minuman ke Dalam Studio.

Sebelum masuk, sudah diberitahu agar tidak membawa makanan dan minuman masuk. Tapi ternyata, waktu itu saya bawa cemilan. Dan pas mau dititipin ternyata nggak ada tempat penitipannya. Jadi solusinya, makanan tetap dibawa masuk tapi tidak dibuka. Selama pertunjukan berlangsung, tidak makan dan minum ataupun berisik mengeluarkan makanan.

6. Jaga Kebersihan dan Tidak Buang Sampah Sembarangan.

Usahakan tetap jaga kebersihan di manapun berada. Biasanya, orang-orang bosen waktu ngantri tiket dan menunggu jadwal pertunjukan dimulai. Dan biasanya, mereka menggunakan waktu itu untuk ngobrol dan makan-makan. Sebaiknya setelah makan-makan tidak meninggalkan sampah sembarangan ya...

Di Planetarium Jakarta ini tersedia juga mushola, ruang menyusui, dan ada juga toilet untuk orang yang memakai kursi roda. Tapi pas ke sana toilet itu tidak dibuka. Mungkin jika ada yang mau pakai bisa ngomong dulu ke petugas yang jaga.

Halaman tempat parkirnya juga lumayan luas. Bisa untuk parkir beberapa bis rombongan. Walaupun menurut saya, kalau pas rombongan sedang banyak, area di dalam gedungnya sangat sempit sekali kalau dipakai menunggu. Seperti kemarin juga, pas ramai pengunjung, kondisi di dalam jadi penuh sesak. Meskipun ada juga yang inisiatif untuk menunggu di emperan gedung. Jadi kalau dapet tiket siang atau sore harus siap-siap sabar menunggu.

Sepertinya itu saja informasi dari saya. Untuk info lebih lanjut bisa lihat web resmi Planetarium Jakarta di www.planetarium.jakarta.go.id.

Sekian, selamat jalan-jalan...
Semoga kebagian tiket dan nggak perlu balik lagi:)

Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan menulis One Day One Post yang diadakan di Estrilook Comunity Day 1

#ODOPday1
#EstrilookComunity







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu