Langsung ke konten utama

Tema Blog Apa yang Disukai?



Tak terasa sudah hari ke-2 challenge di Blogger Perempuan. Sudah apa baru ya?

Sambil ngerjain tugas di kelas review for blogger, sambil revisi kelas artikel, ditambah di rumah lagi ada yang rewel, mari curhat di blog dulu.

Tema untuk #BPN30daychallenge di hari ke dua ini adalah tentang tema blog. Tema apa yang paling disukai?

Ada banyak hal yang saya tulis di blog ini. Tapi jujur, tema yang paling saya sukai dan paling nyenengin ditulis itu tentang jalan-jalan.

Buat saya, cerita jalan-jalan itu membahagiakan sekali ditulis. Apalagi, jika tempat wisata yang saya kunjungi itu tempatnya sepi nggak banyak pengunjung. Pasti gatel aja tangan pengen nulis.

Tempat-tempat yang sepi itu kadang bukan karena tempatnya jelek, tapi bisa jadi juga karena memang banyak orang yang belum tahu. Dengan saya tulis di blog, saya berharap orang-orang mengenalinya dan berkunjung ke tempat itu.

Biasanya yang saya kunjungi itu tempat-tempat yang bayar tiketnya murah, banyak drama nyasar sana sini untuk sampai. Karena buat saya, yang asik ditulis itu proses nyampai ke tempat wisatanya. Jadi kalau piknik, trus banyak lika likunya itu layak saya tulis di blog ini. Heheh

Kayak tempat ini nih contohnya

Candi Jiwa, Candi di Tengah Persawahan
Trip Sukabumi Pantai Cibangban

Selain tema jalan-jalan, saya juga suka tema parenting. Nulis tema parenting itu cuma kayak curhat aja. Nggak terlalu banyak mbulet sana sini. Parenting itu istilah kerennya momong, iya kan? Udah iyain aja deh ...hehe

Sebagai ibu dari dua orang anak, parenting recehan itu bisa jadi pengingat di masa yang akan datang. Mengenang kelucuan anak-anak, mengenang segala kegalauan, mengingat segala kegiatan dengan mereka kalau nanti dibaca-baca lagi biar nggak lebay. Hiks.

Sama halnya dengan ibu-ibu yang lain, kalau nulis tentang kelucuan anaknya itu pasti mengalir begitu saja. Iya kan?

Selain parenting saya juga suka nulis tema emak-emak. Iya, emak-emak. Maksudnya tentang dunia emak dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas ibu.

Kayak tulisan ini nih,

Agar Beres-beres Rumah Cepat Selesai
Pos Sosial Dalam Anggaran Belanja

Namanya emak-emak, tulisannya nggak jauhlah sama yang namanya beres-beres. Hehe...

Nah, kira-kira seputar dunia itu lah yang saya sukai. Tapi pada dasarnya, saya suka menulis apa saja. Nulis cerita anak boleh, nulis review juga bisa. Hehehe

#BPN30daychallenge2018
@bloggerperempuan







Komentar

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu