Shabira dan Ceritanya


Udah lama sekali nggak cerita-cerita tentang Shabira. Shabira sekarang udah gede, bawel, banyak cerita, pinter ngomong,. Kalau cerita udah runut banget. Umurnya sekarang sudah 4 thn 5 bln. Teringat dulu waktu umurnya masih 2 tahun, ngomongnya susah. Kalau dicampurun sama anak seusianya, ia paling pendiem. Kata-kata yang keluar dari mulutnya sedikit banget, dan banyak yang nggak jelas.

Tapi setelah menginjak usia 3 tahun, seolah-olah kayak balas dendam. Yang tadinya pendiem jadi bawel banget. Padahal dulu sempet mau diikutin terapi bicara segala. Alhamdulillah YA ALLAH...



Sekarang...kadang saya sampe hampir mau nangis ngadepin dia ngomomg terus. Apalagi kalau ada tulisan yang mau ditulis, trus udah ngedraft di kepala tiba-tiba buyar gara-gara ditanyain sama dia.

Ayahnya pun merasakan hal yang sama, tiap kali pulang kerja, pasti bocahnya nggak mau diem. Ngomong....terus. Trus kalau nanya, trus nggak dijawab, biasanya masih ngeyel nanya. Nah, kalau dijawab malah tambah panjang pertanyaannya.

Kayak suatu pagi, waktu pulang sekolah, dia nanya, "Bun, emang kucing itu mencuri makanan ya?"

Karena saya nggak mau ngomong negatif, sayapun jawab,"Nggak lah...kucing itu nggak mencuri makanan. Hanya mengambil barang milik orang lain."

Siangnya, waktu mau ganti baju, saya nemu uang koin banyak banget di kantong bajunya, trus ku tanya,"kamu mencuri ya?"

Shabira langsung jawab,"Nggak kok...aku nggak mencuri. Aku hanya mengambil uang koin bunda di mobil.."Jawabnya dengan muka polos tanpa dosa.

Saya yang dengar jawaban itu langsung melongo takjub. Pikirku, dia ingat aja ya, perkataanku. Padahal, jawaban yang saya tujukan padanya itu kan, nggak serius. Eh...malah terus diingat sampai sekarang.

Makanya, sekarang ini kalau mau ngomong pun harus hati-hati. Nggak boleh asal nyeplos aja. Memang kadang lucu, tapi kadang ada juga kata-kata yang dia ucapkan itu tidak ssewajarnya ditujukan ke orang lain yang lebih besar atau orang tua.

Kayak beberapa waktu yang lalu itu, shabira ke dokter umum buat periksa flunya. Sang dokter pun dengan seksama memeriksa. Sambil nyenterin telinganya, pak dokter bilang,"Ih...kupingnya kotor banget, Kayaknya dia budek" Begitu kata sang dokter. Sampai rumah, saya ceritain lah kegiatan ke dokter hari itu sama suami. Saya bilang kalau Shabira telinganya kotor, dan kemungkinan juga agak budek.

Eh, kemarin waktu dia panggil-panggil saya dan nggak langsung nyaut, dia nya langsung bilang,    
"Ih...bunda budek nih..." Ngomong dengen suara kenceng.

Saya langsung melotot, tapi trus nggak jadi marah. Karena ingat kata-kata dokter itu. Dia nya juga belum tahu kalau ngomong budek ke orang tua itu termasuk hal yang nggak boleh dilakukan. hehehe...setelah kubilangin baru dia mengerti.

Untung aja nggak denger orang banyak. Kalau kedengeran orang kan, dikira emaknya ngajarin nggak genah.
  

Komentar

Postingan Populer