Langsung ke konten utama

Latihan Renang


Saya itu, termasuk orang yang sering berencana tapi sering gagal dalam merealisasikannya. Kayak kemaren, pengennya ikut kursus jahit, tapi sampai sekarang belum daftar juga.

Boro-boro nanya pendaftarannya gimana, lha wong ke tempat kursus aja belum pernah. Cuma lihat di depan ada kursus jahit, gitu aja.

Pengennya sih, kalau pas anak-anak sekolah, tapi ternyata waktu mereka sekolahpun saya masih repot banget ngurus kerjaan rumah tangga. Ditambah lagi, saya lagi ikut latihan nulis juga.

Nah, di tahun 2017 ini, saya mau mencoba gak ingkar janji sama diri sendiri. Merealisasikan rencana, segera mungkin harus cepat terlaksana.

Kayak rencana mau ngikutin kakak les renang ini. Sebenernya rencana itu udah lama banget, tapi kok ya maju mundur terus. Antara males nganter juga males bayar hahaha





Kebetulan, ada tetangga yang les renang juga. Setelah ku tanya tanya, ternyata bayarannya masih cukup terjangkau ( sambil ngapusin menu2)

Sebulan 250rb, selama 4 kali pertemuan. Itu udah termasuk tiket masuk kolam renang plus 1 pengantar.

Tanpa banyakan mikir, saya langsung daftar aja. menghubungi gurunya, trus datang ke tempat lokasi.

Sampai di tempat lokasi, tadi pagi lumayan cuacanya mendukung. nggak kayak hari-hari sebelumnya yang selalu hujan.

Saya rada khawatir karena kakak sehari sebelumnya demam. Mau dicancel, bocahnya udah nggak mau. Jadinya ya, terpaksa dateng.

Waktu latihan renang selama 2 jam, bener-bener fisiknya dilatih gerak. Kakak yang hampir gak pernah olah raga ngeluh capek, tapi tetap semangat.

Bolak balik latihan ngambang pake pelampung.

Dia kayaknya seneng banget, karena meskipun ngeluh capek masih nurut aja di suruh bolak balik sama gurunya.

Pulang-pulang, dia minta dibeliin kaki katak, kacamata, sama papan luncur. Hadewh...duit lagi deh...

Tapi katanya, beli alat-alatnya mau pake duit dia aja. heheheh

Latihan renang mudah-mudahan lancar sampai bisa. Selanjutnya nanti mungkin adeknya yang harus didaftarin. trus emaknya hahahah (ketahuan gak bisa renang).

Tapi yang terpenting adalah... biar semua rencana tahun 2017 ini bisa semua terlaksana. Amiin.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut ...

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu...

Menghitung

Beberapa hari ini jadwal magrib di Mexico berubah. Yang tadinya jam tujuh lebih, hampir setengah delapan, sekarang jadi jam tujuh kurang. Perubahan waktu yang lumayan itu adalah sesuatu yang sesuatu banget. Sudah mulai beradaptasi dengan jadwal sebelumnya, eh, jadwalnya berubah lagi. Beberapa hari ini, tiap adzan magrib datang aku masih dalam kondisi di tengah goreng ikan, masak sambel, rebus sayur. Trus sering mengutuk diri sendiri. Seharian udah pontang panting nggak istirahat, giliran magrib datang belum selesai juga. Akhirnya mood-ku jadi buruk, trus senggol bacok. Kesenggol dikit pengen ngebacok orang. Hahaha Beberapa hari ini, aku emang sengaja ngurangin nyimak kajian buat beres-beres rumah. Ku pikir, setelah rumahnnya bersih, besok besok aku jadi lebih ringan buat beresinnya. Ternyata dugaanku salah. Seharian beresin rumah, besoknya tetep aja rumah berantakan. Apalagi cucian piring yang berasa beranak pinak nggak pernah ada habisnya. Magrib -magrib masih masak nggak selesai juga...