Langsung ke konten utama

Buah Kecapi





Pernah mendengar buah kecapi?
Saya pernah. Sering malah. Banyak teman yang membicarakan. Karena buah ini, katanya buah masa kecil mereka.

Sampai akhirnya, kemarin saya bertemu buah ini. Kalau tidak dibilangin buah itu namanya buah kecapi, kemungkinan besar saya tidak tau kalau yang saya pegang itu buah kecapi.

Bentuknya bulat mirip duku. Tapi keras sekali kalau mau dikupas. Di dalamnya mirip manggis. Warnanya putih, berbiji, tapi lebih lembut dan pekat ketimbang manggis. Rasanya manis.

Katanya, kalau belum matang, buah kecapi rasanya asam. Tapi kemarin yang saya makan itu rasanya manis. Berarti sudah matang ya...

Penampakan dalamnya seperti ini.




Buah ini termasuk buah langka. Karena sudah jarang sekali ditemui. Di tempat buah gak pernah ada. Justru adanya di kampung-kampung. Dijual murah.

Kamu sudah pernah mencobanya?

Saya penasaran banget sama buah kecapi ini. Meskipun waktu kecil nggak pernah kenal sama buah ini.

Buah yang sampai sekarang masih penasaran, itu buah mundu. Saya nggak terlalu ingat sih, bentuknya kayak apa. Tapi dulu, kalau ada salah satu teman yang punya buah mundu pasti dikejar terus buat dimintain.

Sampai-sampai, ada yang ngumpetin mundu dipendam pakai abu dekat tungku kayu. Rasanya maniiiiis banget, trus dagingnya agak berserat gitu. Ah, masa kecil. Mudah-mudahan bisa ketemu lagi buah langka yang lain.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut ...

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu...

Menghitung

Beberapa hari ini jadwal magrib di Mexico berubah. Yang tadinya jam tujuh lebih, hampir setengah delapan, sekarang jadi jam tujuh kurang. Perubahan waktu yang lumayan itu adalah sesuatu yang sesuatu banget. Sudah mulai beradaptasi dengan jadwal sebelumnya, eh, jadwalnya berubah lagi. Beberapa hari ini, tiap adzan magrib datang aku masih dalam kondisi di tengah goreng ikan, masak sambel, rebus sayur. Trus sering mengutuk diri sendiri. Seharian udah pontang panting nggak istirahat, giliran magrib datang belum selesai juga. Akhirnya mood-ku jadi buruk, trus senggol bacok. Kesenggol dikit pengen ngebacok orang. Hahaha Beberapa hari ini, aku emang sengaja ngurangin nyimak kajian buat beres-beres rumah. Ku pikir, setelah rumahnnya bersih, besok besok aku jadi lebih ringan buat beresinnya. Ternyata dugaanku salah. Seharian beresin rumah, besoknya tetep aja rumah berantakan. Apalagi cucian piring yang berasa beranak pinak nggak pernah ada habisnya. Magrib -magrib masih masak nggak selesai juga...