Langsung ke konten utama

Bola-bola Daging Super Cepat


Tadi pagi, rencananya mau bikin opor ayam. Ingat ada dada ayam di kulkas yang masih sisa. Eh, waktu ke tukang sayur malah males banget ngebayangin bikin opor. Jadinya, pulang cuma bawa ikan tuna untuk besok dan wortel doang...

Tapi di tengah jalan, sempet galau. Takut kalau besok dada ayamnya nggak layak konsumsi lagi. Akhirnya, sampai rumah langsung deh, keluarin blender, ngecek tepung panir, ngecek telur, dan semua bahan ternyata ada.

Entah mau bikin apa, niatnya cuma mau ngeblender daging ayam, trus dibikin bola-bola campur telor. umayan bisa buat lauk bocah-bocah.

Bahannya cuma seadanya di rumah. Ih nggak niat banget ya...hihihi...

Bola-bola daging ala bunda shasha

Bahan-bahannya:


  1. Daging dada ayam
  2. Sepotong ikan tuna
  3. tepung panir secukupnya
  4. 2 sendok tepung terigu
  5. merica bubuk secukupnya
  6. garam secukupnya
  7. 1 sendok saos tiram
  8. 1 butir telur kocok lepas

Cara membuatnya:

  1. Blender ikan tuna dan daging ayam
  2. Masukkan daging dan ikan yang sudah diblender ke dalam wadah, kemudian beri garam, saos tiram, merica bubuk dan tepung. Aduk sampai tercampur rata.
  3. Masukkan telur ke dalam adonan daging dan bumbu. Aduk-aduk, tapi jangan terlalu lama.
  4. Bentuk bola-bola(saya lebih suka bentuk gepeng) karena ngebentuknya biar lebih cepat hehehe...
  5. Setelah terbentuk, gulingkan ke tepung panir. Tidak usah dicelupkan ke telur.
  6. Masukkan ke dalam kulkas sebentar, kira-kira 5 menit.
  7. Goreng dalam minyak panas, menggunakan api sedang.

Awalnya, kupikir bakalan gagal, tapi ternyata, setelah digoreng...hmm...lumayanlah, meski rasanya sedikit tawar. Hehehe...





Mungkin lain kali harus dikasih parutan bawang putih kali ya, biar agak berasa bumbunya gitu. Tapi ya, sudahlah...tunggu aja sampai ada dada ayam nyisa. Biar terpaksa bikin. hahahah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu