Langsung ke konten utama

Beda Tanda Baca Beda Rasa




Sore itu, saya dicolek oleh seorang tetangga.

"Bu, saya baru saja dapat sms. Tapi kok, kayak dimarah-marahin ya?"

"Dimarah-marahin gimana?" kataku.

"Coba liat ini"

Nyodorin sebuah sms.

Waktu baca sms itu saya termenung sejenak. Mikir.

"Kalau hurufnya pakai huruf kapital semua itu, bukannya tandanya lagi marah ya?" ucapnya sendu dengan wajah memelas. Saya lihat lagi sms yang disodorkan tadi.

Di sebuah sms yang saya baca itu, memang semua hurufnya ditulis menggunakan huruf kapital. Dan di belakangnya berjejer rapi tanda seru kayak orang ngantri ke toilet umum.

"Bentar bu, jangan suudzon dulu. Siapa tau dia nulis pakai huruf kapital semua itu tidak sedang marah, melainkan emang nggak tau gimana caranya mengubah tulisan jadi huruf kecil" ucapku kemudian. Menurut pengalaman pribadi sih, biasanya begitu :D. maklumlah, emak-emak kan kadang pelupa.

Si dia sendu, serasa nggak puas dengan omongan saya barusan. Lha gimana nggak sendu, lha wong di sms itu tertulis begini,

"DATAAAAAANG YAAAAAA..........AWAS KLO GAK DATANGGGG!!!!"

Saya aja yang baca langsung ngebayangin, si pengirim sms ini lagi pegang golok sambil ngetik sms.

Pengalaman tetangga saya diatas itu, mungkin salah satu pengalaman pahit yang diterima oleh seseorang yang berkaitan dengan pesan singkat di sebuah hp. Sayapun pernah mengalami hal serupa, hingga terjadi salah komunikasi.

Dulu saya kalau nulis pesan juga begitu, maruk titik-titik. Sampai dijuluki penggemar elipsis sama mbak Dian sukma kuswardhani.

Elipsis. Elipsis itu apa sih?

Elipsis adalah tanda baca yang biasanya menandai penghilangan teks sengaja atau kata atau frasa dari teks aslinya.

Di pakai dalam kalimat yang terputus-putus
Contoh:

Kalau begitu...ya, mungkin belum jodoh.

Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.

Contoh:

Keputusan itu...sudah jadi prinsipku.

Elipsis memiliki simbol (...). 

Titiknya cuma tiga ya. Sebelumnya, saya seneng banget pakai tanda titik banyak setelah kalimat. Tapi setelah dikasih tau kalau elipsis itu titiknya cuma tiga, sekarang udah mulai insyaf:D

Oke...kembali lagi ke masalah sms, pesan singkat, atau apalah-apalah yang berhubungan dengan nulis pesan, terkadang ada yang masih belum bisa ngebedain mana yang bertanya mana yang perintah, mana yang harus titik. Kadang ditanyain nggak dijawab, malah balik nanya. Karena memang nggak terbiasa dengan tanda baca, atau malah nggak tau fungsi masing-masing tanda baca.

Belajar lagi pelajaran SD, sambil mengingat-ingat apakah tulisan yang sering kita tulis itu udah sesuai tanda bacanya apa belum.

Tanda tanya (?)

tanda tanya dipakai untuk menandakan akhir kalimat pertanyaan

contoh:

Kamu di mana?

Kamu di Jogja?

Sudah sampai Jakarta. ------>>> sudah sampai Jakarta?

Dua kalimat yang sama tapi beda tanda baca, berarti maksudnya udah beda.

Tanda baca ini harus diperhatikan benar-benar ketika kita janjian. Jangan sampai udah bilang,

"udah di depan cafe"

Tapi ketika disamperin ternyata nggak ada. Kirim pesan lagi ke target janjian.

"Tadi katanya udah di depan cafe, kok disamperin nggak ada?"

"Lho...tadi kan, aku cuma nanya kamu udah di depan cafe apa belum."

#pingsan

Tanda baca titik(.)

Tanda baca titik dipakai pada akhir kalimat. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru harus diberi jarak atau spasi.

contoh:

Aku mau ketemu kamu.

Aku mau ketemu kamu. Kapan kamu siap?

Kalimat (titik) (spasi) kalimat baru.

Jadi, usahakan kalau nyetatus di media sosial atau ngirim sms itu setelah titik kasih spasi biar nggak berjubel. Biar yang lihat matanya nggak siwer. Lumayan kan, kita bisa ikut berpartisipasi meyumbang kesehatan mata bagi orang-orang yang membacanya.

Tanda seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan, atau rasa emosi yang kuat.

contoh :

Sungguh, tidak kusangka!

Kamu jahat!

Tidak diperkenankan menggunakan tanda seru di luar dosis yang dianjurkan. misalnya, "kamu jahat!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Trus dosisnya berapa? nggak ada aturan sebenarnya. Tapi kadang kita nggak puas ya, kalau "tanda seru" nya cuma satu. Ya sewajarnya saja, asal tidak seperti di atas itu. Kadang sering gimana gitu kalau ada tanda seru nya banyak-banyak. Kalau dipraktekkan dalam sebuah ucapan kayaknya ngomongnya kuenceng banget.

Tulisan-tulisan seperti ini kadang sering wara-wiri di status yang mengandung "perang". Biar berasa kenceng, tulisannya dikasih "tanda seru" beruntun. Karena kebiasaan nulis status atau koment dengan emosi tinggi, tulisan yang cuma ada titik koma nya nggak pakai otot, kadang ditafsirkan salah. Dijawabnya malah pakai otot plus "tanda seru" yang bejibun.


Kata para ahli, bahasa tulis itu memindahkan bahasa lisan ke dalam tulisan. Jadi kalau kita sedang jauh-jauhan, kita bisa pakai bahasa tulis untuk komunikasi menggantikan bicara secara langsung. Mbulet banget ya? ya pokoknya,  pesan tulisan itu bisa diibaratkan kayak omongan kita, gitu aja nggak usah ribet.


Menulis dengan tanda baca yang benar membuat komunikasi yang kita lakukan nggak terjadi salah paham, apa yang kita sampaikan bisa dimengerti oleh orang lain. Jadi nggak membuat bingung orang lain. Apalagi membuat orang lain jadi sakit hati.


Jadi, kenapa kita nggak coba menulis pesan dengan tanda baca yang sesuai dan sewajarnya saja?

Nggak cuma di sms, nyetatus dan koment juga ada baiknya memperhatikan betul tanda baca.

Kadang saya suedih banget lho, liat ada yang nulis status cuma pakai tanda titik koma tapi di koment pakai pentungan banyak-banyak. Emosi ya emosi, tapi nggak segitunya juga kali ya.

"Tulisanmu menunjukkan apa yang kamu ucapkan" kata seseorang. Dan saya setuju. Di jaman yang serba ada tulisannya ini, kita harus pandai mengutarakan sesuatu dengan tulisan yang baik dan benar. Betul nggak?

Tanda bacanya juga harus benar dong...biar kelihatan intelek:D

Karena beda tanda baca itu, sudah pasti beda rasa.




Sumber : Wikipedia











Komentar

  1. Tanda baca kelihatannya sepele tapi jadi penting banget karena beda tanda baca maupun jumlah dan letah pengaruh dengan cara bacanya

    BalasHapus
  2. bener banget kalau tulisan lempeng aja gak ada tanda bacanya malah bingung maksudnya apa, kadang kayak aku suka sering lupa pakai koma aja penafsirannya sudah berbeda hihihi....

    BalasHapus
  3. Aku paling sebal sama semua huruf capslock, meski itu di judul. Lebih nyaman dg huruf besar kecil sesuai aturan.

    BalasHapus
  4. Kebetulan bapakku lumayan gaptek, kadang bliau sms tp pake kapital, trus belakangnya ditulis bales hahaaa
    Tp untungnya aku dah maklum

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu