Langsung ke konten utama

Yang Sering Terlupa Saat Mudik #NulisSetiapHari


Sebelum acara mudik di mulai, biasanya 2 minggu sebelum hari keberangkatan saya sudah mulai nyatetin apa aja yang mau di bawa saat mudik agar tidak ada yang tertinggal. kadang malah belum puasa, baju-baju dah tak masukin ke dalam koper. lebay banget kan ya....lebih parah lagi, baru aja balik dari kampung, udah mulai nyatetin barang-barang yang mau dibawa buat mudik taon depan hahahaha....

meskipun terkesan lebay tingkat langit ke tujuh, tapi urusan catet mencatet sebelum acara mudik ini berguna sekali lho...agar kita nggak grusa grusu kalau sudah mendekati hari H. Biasanya, kalau udah mendekati hari H itu katanya ada peristiwa pentingnya kan. nah, daripada masih ribet ngurus mudik mendingan waktunya dipakai buat hal yang lebih bermanfaat #emak lagi sok bijak. Setuju kan?

Setiap keluarga punya catetan sendiri sendiri barang apa yang dibutuhkan saat acara mudik. kalau saya sih, standar standar aja ya, kayak baju, kamera, obat-obatan.

baju
biasanya baju yang saya bawa saya catetin jumlahnya. hah?dicatetin jumlahnya? iya, saya catetin jumlahnya. celana dalam kakak berapa, baju dedek berapa, kaos ayah berapa. jadi pas packing pulang nanti nggak ribet harus ngecek berulang ulang. takut ada baju kesayangan  yang tertinggal. biasanya be te banget kalau ada yang ketinggalan. selain sayang nggak ada yang pake, biasanya baju yang di bawa pulang itu baju yang lebih bagus dari yang ditinggal di rumah. itulah kenapa saya sampai catetin segala jumlahnya#nggak mau rugi

obat-obatan
obat obatan ini puenting sekali meurutku. selain dalih pengiritan#ehem karena obat-oabatn biasanya udah tersedia di rumah, juga karena di kampung nggak ada obat yang biasanya di pakai. kayak alco, misalnya. setiap kali pilek, bira cocoknya pakai alco. sedangkan di kampung nggak ada yang jual alco, adanya bodrexin, inzana dsb. jadilah mau nggak mau harus bawa dari rumah buat jaga-jaga. obat yag selalu saya bawa biasanya obat pilek, obat demam, dan obat batuk untuk bira. sedangkan kakaknya ditambah obat mual atau tolak angin. karena biasanya, dia sering mual kalau di mobil.

kamera
keluarga kami sebenernya bukanlah keluarga tukang eksis, apalagi narsis pakai tongsis. tapi entah kenapa, pulang tanpa kamera itu selalu berasa ada yang kurang. walaupun udah ada kamera hp, tapi tetep...kamera saku harus kami ajak mudik juga :p


plastik
nah, benda yang satu ini jangan sampai ketinggalan. kegunaannya banyak. buat wadah pampers, baju ganti, atau sampah bungkus makanan yang nggak bisa langsung dibuang. daaan....tentu saja buat wadah muntahan kalau mabok hiks...hiks...kalau bisa ada dua ukuran, kecil dan besar.

Roti
Roti atau roti tawar ini wajib di bawa kalau pas mudik. anak-anak, biasanya kalau laper udah nggak bisa terbendung lagi. padahal, jika kondisi sedang macet, jangankan berhenti cari makan, keluar dari barisan kemacetan aja susyyyah....kalau ada roti kan, aman. anak nggak rewel karena bisa makan roti dulu.

lotion obat nyamuk
buat yang kampungnya ada di bawah lereng gunung, obat nyamuk nggak boleh ketinggalan. biasanya di kampung obat nyamuknya pakai obat nyamuk bakar. sedangkan keluarga saya, pada nggak kuat sama asep. jadi lebih baik bawa lotionnya dari rumah aja.

dan...masih banyak lagi yang nggak boleh terlupa  kayak charge, buku (wajib ), mainan, alat mandi di jalan, dan sudah pasti duit hehehe....sebaiknya, sehari sebelum mudik segala sesuatu pernak-pernik tentang mudik ini sudah selesai di persiapkan. nggak boleh buka-buka lagi koper. agar sebelum berangkat semua dalam kondisi fit nggak sedang capek

tiga tahun yang lalu, saya udah yakin betul kalau semua sudah saya siapkan dengan baik. tinggal nunggu jam keberangkatan saja. pas ketika kami semua sudah berkumpul di teras, dan siap siap untuk masuk mobil, tiba-tiba ibu mertua nelp menanyakan keberangkatan kami. mengingatkan juga bahwa nggak ada yang tertinggal atau terlupa. dan saya mantap menjawab, kalau semua sudah di masukkan ke mobil komplit...plit... gak taunya, mertua saya malah nanya,

"udah sholat safar?"
"sholat safar?" saya malah balik nanya.
"jangan lupa sholat safar dulu ya..." ucapannya terakhir itu membuat saya dan suami bengong.



jujur, saya belum pernah dengar apa itu solat sholat safar., boro-boro ngerjainnya.. antara bingung dan nggak tau harus nanya ke siapa. Nggak mungkin kan, kami gedor-gedor tetangga cuma mau nanya caranya sholat safar tengah malam gini. Mau nanya mbah google juga makin kelamaan. Akhirnya, kamipun memutuskan untuk berangkat tanpa sholat safar terlebih dahulu. Meskipun begitu, dalam hati saya berjanji akan nanya-nanya nantinya. Dan saya bertemu dengan halaman Sini. Sholat safar itu ternyata ada tho...walah....

Jadi sekarang, tiap mau pergi jauh diusahakan sholat terlebih dahulu. Inilah kadang hal yang sering terlupa saat mudik. Saking gembiranya kita mau pulang kampung, lupa sholat dulu. Kalau waktu itu nggak di ingetin, saya juga gak bakalan ngeh kalau masih ada yang terlupa.

Komentar

  1. Iya, kalau mudik jarak jauh penginnya skip sholat, jama', meskipun mushola skrg dimana-mana. Penginnya cepet sampai.

    BalasHapus
  2. Sholatnya jangan di skip mbak, biar sekalian berhenti istirahat

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu