Langsung ke konten utama

#NulisRandom 2015 closed


Saya adalah orang yang nggak konsisten!! Yup, betul...coba aja liat nulis random saya, banyak bolongnya kan? wakwao...

Oke..baiklah, saya akui hal itu memang sangat benar adanya#nutup muka pakai gorden. Awal-awal nulis random (sekitar semingguan kalau nggak salah) saya masih semangat nulis. Bisa dibilang semangat buat nulis di blog ini. Sampai akhirnya, entah karena apa saya pilih untuk nulis di blog saya yang lain #alesan

Hari ini saja, kalau nggak ingat ada penutupan buat acara #NulisRandom2015 nggak nulis di sini.
Kenapa?
Karena blog ini sekarang sudah banyak yang tau. Hampir tiap hari ada saja yang mampir ke sini. Entah karena dia nyasar atau cuma karena saya abis koment di lapak dia. Itu sebabnya, saya nggak bisa nulis kayak dulu lagi. Yang bisa pecicilan seenaknya sendiri. Lagian di event menulis ini kan, harus di share ke orang lain.

Setiap mau nulis di sini, saya masih harus mikir-mikir dulu. Kira-kira tema apa yang akan saya tulis, ada manfaatnya nggak buat orang lain? Kalau nggak ada manfaatnya biasanya saya males buat share di sini. Lha buat apa? Emang ada yang tertarik sama curhatan galau saya? hahahaha.....

Pikiran semacam itu ada sejak saya mulai ikut tantangan nulis ini.
Jadi tantangan nulis ini justru yang menghambat kamu nulis? bukaaaan....bukan....

Sejak saya ikut nulis random ini, saya jadi leluasa buka blog orang lain. Bayangin aja, kalau dalam sehari itu ada puluhan atau hampir ratusan yang nangkring di wallnya NulisBuku. Sedangkan saya, kadang suka gatel pengen kepoin blog mereka satu-satu. Dari situlah kadang saya bertemu blog yang bener-bener kece badai. Dan dari pengamatan saya, tulisan mereka juga nggak asal-asalan kayak di blog ini. Saya jadi ngerasa minder. Nggak minder juga sih, sebenernya#ngeles. Tapi itu membuat saya jadi punya pikiran untuk mengisi blog ini dengan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain, nggak cuma ajang curhat doang#walaupun rencana tetap beda dengan kenyataan :D

Nah, kalau nulisnya agak serius sudah pasti saya harus baca-baca buku tebel dulu. Atau setidaknya rajin-rajinlah nge date sama mbah google. Di sinilah kelemahan saya. Saya sekarang males baca buku. Bukan karena nggak ada buku baru yang mau dibaca, melainkan karena saya memang lagi males aja. Titik. hehe...

Selain itu, biasanya saya juga males share tulisan yang isinya cuma sekuprit aja. Kasihan yang buka blog ini, bingung mau komentar apa nanti#kepedean.

Dan biasanya, saya kalau nulis serius ngeditnya sampai benar-benar serius. Dari mulai tulisan sampai isinya harus benar-benar yakin layak untuk dishare. Sekarang-sekarang ini aja sih sebenernya, dulu-dulu juga nggak gitu. Kan sekarang tulisannya mau dibagiin kemana-mana.

Waktu? Emang nggak ada masalah?

Untuk Nulis random ini, sebenarnya saya nggak ada kendala sama yang namanya waktu. Saya masih punya cukup waktu untuk bisa menulis. Misalnya, pagi sebelum anak bangun atau tengah malam pas mereka semua sudah pada tidur.

Tengah malam?

Iya, tengah malam. Anak-anak saya jam tidurnya jam 12 malam. Malah kadang lebih dari jam itu. Kalau nulis pas mereka masih melek, sudah pasti nggak bisa. Mereka pasti bakalan ngrecokin saya. Berhubung ini puasa, jadi jam 2 saya harus bangun lagi buat nyiapin sahur, beres-beres rumah kalau sempet dan melakukan aktifitas lain selain menulis. Lebih tepatnya, online. hahahaha.....

Selesai subuh saya baru ada waktu menulis. Itupun kalau ngga ngantuk. Kalau ngantuk ya, tidur. Selain untuk menghemat energi, juga menenangkan diri. Bulan puasa ini, saya ingin lebih banyak bermain dengan anak-anak karena mereka lagi libur sekolah#alesan lagi

Hmm...apalagi ya? Eh, blog kamu yang satunya lagi gimana?

Blog saya yang satunya malah banyak banget tulisannya. Karena di blog saya yang lain itu, saya bebas sebebas bebasnya. Nggak takut menyinggung perasaan orang lain. Saya juga nggak perlu deg-deg an kalau ada orang yang tiba-tiba sengak sama tulisan yang saya buat.  Saya bisa bebas. Lha wong isinya cuma anak saya lagi ngapain, udah bisa apa sekarang, kepinterannya udah ngalahin emaknya belum, paling ya seputaran gitu doang.

Kenapa nggak di share?

Karena saya belum siap untuk membagikannya pada orang lain. Lagian juga buat apa, nggak penting buat pembaca. Dan kemungkinan besar nantinya, di blog ini bakalan jarang ditemui tulisan tentang anak-anak saya. Jadi yang nunggu cerita anak saya jangan kecewa ya...bukannya nggak ada sama sekali, tapi mungkin jarang.

Ide gimana? Nggak kehabisan "bahan bakar"?

Jujur, nggak. Saya nggak pernah kehabisan "bahan bakar". Di kepala saya tiap hari banyak banget uyel-uyelan kata. Kalau diumbar di depan laptop seharian, saya bisa cerita apa saja. Dari cerita jaman saya kecil juga masih segar dalam ingatan. Cuma ya itu tadi, kan nulis random ini mau dibagikan ke orang-orang. Jadi sedikit jaim lah...#ngaku

Gitu aja deh,ya...

Terakhir saya mau bilang, kalau event nulis random ini sebuah tantangan menulis yang sangat menarik. Kalau ada event lagi kemungkinan besar saya akan ikut#sok nantangin. Lumayan, buat nambah temen. Kalau dulu saya suka bingung nggak ada blog orang lain yang bisa saya baca, sekarang malah bingung blog siapa dulu nih, yang mau saya kunjungi.

Saya jadi tambah pengtahuan tentang perbloggeran (bener nggak tulisannya?), saya juga makin banyak ilmu, makin banyak berinteraksi dengan para pemilik blog lain. Lebih seneng lagi, saya mulai berani komentar sana sini ( ceileeee....gitu doang). Eh, tapi itu kemajuan lho, daripada yang dulu-dulu. Intinya, pengalaman menulis yang saya lakukan sebulan ini MENYENANGKAN tidak ada kata yang lain pokoknya. hehe...

Jadi, event nulis random yang saya lakukan sudah resmi ditutup. Tok...tok...tok...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu