Langsung ke konten utama

Berhenti Jadi Manusia Pemakan Segalanya



Mumet.........kepala pusing, itulah mungkin kata kata yang tepat untuk mengungkapkan keadaan saya dua hari yang lalu.
Senin ( 2/ 02 / 2015 ) saya terbaring lemah tak berdaya. Badan sakit, kepala pusing senut senut. Sampai akhirnya saya  harus nekat ke dokter untuk minta obat.
Saya paling anti pergi ke dokter. Flu biasanya hanya tak lawan pakai vitamin c sama makan. Dan selang tiga atau empat hari biasanya sembuh sendiri tak berbekas.

Setelah tiba  di klinik dokter, seorang asisten memeriksa tensi darah dan denyut nadi seperti biasa. Dan hasilnya adalah.....
eng ing eng....ternyata saya kena hipertensi !

" Owh........." bibirku membulat. Sedikit cemas. Pasalnya, selama ini saya hampir nggak pernah hipertensi. Tekanan darah selalu normal 110 / 80. Kadang malah turun drastis sampai 90. 
Ada apakah gerangan dengan saya ?

Selama ini, setiap kali flu hampir nggak pernah minum obat. Cukup dengan vit c saja cepat sembuh. lha ini batuk pilek sudah seminggu belum ada tanda tanda akan membaik tapi justru sebaliknya. Tenggorokan perih dan badan meriang. Belum sampai demam sih....tapi sudah menjurus ke arah itu...
Tiap berdiri kepala berat berasa ingin nubruk sesuatu. 

Inikah efek hipertensi itu??

" ya, bisa jadi....." kata dokternya.

" menurut dokter, tekanan darah saya yang mencapai 140/ 90 itu normal nggak? " tanyaku 

" tergantung dari ibu sendiri. jika merasa nggak nyaman berarti itu nggak normal. Kadang, ada yang sampai 190 tapi masih tetep enjoy saja....." jelasnya

Duh.....bagaimana saya bisa katakan enjoy, kalau tiap kali naik motor badan terasa melayang di udara. Keluar rumahpun mata senut senut pengen copot. Berarti saya nggak normal, berarti saya bermasalah. Ya kan...... ?

Dan satu lagi.....batuk  pilek !

Batuk pilek yang saya alami ini sama sekali nggak wajar. Ini udah satu minggu lho....dan nggak ada tanda tanda mau sembuh malah justru makin parah.

Dokter saya tersenyum dengerin saya curcol. Menurut sang dokter, flu dan batuk saya itu mungkin terkait dengan makanan yang saya konsumsi. Mungkin saya kurang hati hati dalam memilih makanan. Terlalu banyak makanan yang nggak wajar masuk dalam mulut.

Makanan nggak wajar ?? Jenis makanan apa itu ??

saya mikir sebentar, dan di otak saya tercetus beberapa kemungkinan kemungkinan.

Akhir akhir ini, saya memang melakukan kesalahan dalam pola makan. Pola makan saya yang dulunya sudah sehat, sekarang malah kembali seenaknya.

Kira kira seperti ini nih.......

Pertama,

Akhir akhir ini saya jarang sekali ngemil buah. Cemilan di rumah lebih bnayak kue kue, biskuit, dan gorengan....ya, saya akui itu.  Saya lagi belajar jadi cheff amatiran. Nyoba resep ini itu. Resep yang saya bikin pun kadang memiliki kadar minyak yang cukup banyak. Bikin risoles misalnya.....

Kedua, 

Sekarang saya doyan ngemil. Nah, ini masalahnya..... dulu saya orang yang paling malas ngunyah. Cemilan selalu nganggur di rumah. Sebangsa biskuit dan makanan sejenisnya jarang masuk ke perutku. Paling anak anak sama bapaknya yang ngembat sampai habis.Tapi sekarang, hmmm........hampir setiap hari buka biskuit baru.


Ketiga,

Saya jarang makan sayur. Dengan alasan repot, saya menyajikan menu dua macem. Sayur untuk anak anak dan lauk gorengan untuk seluruh keluarga. Biasanya sayur untuk anak anak tak bikin hambar. Dulu saya enak enak aja makan sayur mereka, tapi sekarang.....hmm, gitu deh....
Jadi makan sayurnya sehari cuma sekali. kalau nggak pagi ya sore.... Kadang malah keasikan makan tanpa sayur.
Padahal sebelumnya, saya adalah orang yang doyan banget makan sayur. Sayur rebus dicocolin sambel aja udah bisa makan sepiring.

Apalagi ya.......

Ah, mungkin cuma itu saja yang memang saya lakukan sebulanan ini.

Tapi benarkah ketiga hal itu memicu faktor lambatnya saya sembuh dari flu dan batuk ?

Jika iya, berarti mulai besok saya harus berhenti jadi manusia pemakan segalanya. Saya harus segera insaf dari kekhilafan saya ini demi flu dan batuk yang tidak kunjung sembuh.

maaf ya.....nggak pake foto....
masak iya, saya lagi ngelap ingus mesti di foto dipasang di blog .........hehe....


                                                         ~ curcol tengah malam~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu