Cukup, di gerbang saja !

                                                    foto bira


Kemarin, ponakanku cerita. Katanya, sekolah jaman sekarang itu susah (emang udah ngrasain sekolah jaman dulu ya?)

Sekolah jaman sekarang, benar benar menguras tenaga dan pikiran. Harus bikin makalah tiap hari, tugas tugas banyak, dan siswa harus mencari sendiri materi yang sudah di tentukan oleh guru. Itulah sebabnya, siswa dituntut untuk kritis dan pandai mencari informasi sebanyak banyaknya. Tidak seperti jaman dulu, guru di kelas memberikan materi, siswa nyatet, trus besoknya ulangan. 

Menarik......tetapi sebenarnya, saya lebih tertarik sama ceritanya di kost. Yang saking sibuknya dia bikin makalah, sampek nggak sempet nyuci bajunya sendiri. Bajunya terpaksa di loundry. Lebih kece lagi, alesannya diloundry bukan karena sibuk, tapi karena celana dalamnya selalu ilang kalau dijemur. hahahaha........

Mendengar ceritanya, saya jadi kangen sama sekolahan. Saya rindu bikin makalah, pengen ngerasain simulasi ngajar di depan teman sendiri. Ingin mengulang kembali momen momen dag dig dug di kelas mikro teaching.

Saya kangen diomelin sama dosen, ditanyain kenapa milih judul itu, kenapa isinya begini, dan kenapa kamu nggak bikin makalah ?

Saya ingin mengulang ngaca bareng temen di kamar asrama. Diomelin sama dosen depan kamar karena ketauan lagi gandeng cowok duduk di taman. Kangen diobrak abrik lingkaran  ular tangganya, disuruh ikut pengajian malam jumat.

Saya pengen merasakan lagi duduk di meja paling depan saat ujian. Dan merasakan saat saat paling mendebarkan ketika membaca pengumuman remedial.

Saya berpikir, mungkin suatu saat nanti saya akan merasakan momen moment seperti itu lagi. Saya tidak mau menyebut itu sebuah cita cita ( cita cita macam apa coba, yang sang pemilik cita citanya aja nggak yakin bakalan terwujud? )

Saya juga nggak mau menyebut itu sebuah mimpi. Karena mimpi itu, jika tidak mnjadi kenyataan hanya bikin nyesek di dada.

Saya hanya menganggap itu sebuah kerinduan.

Ibarat menempuh perjalanan panjang, adakalanya kita berhenti sebentar cari warung angkringan dulu. Pesen indomie sama minum segelas susu jahe.

Kata orang, saya lebih mirip sama burung di dalam sangkar emas. Tapi saya menyanggahnya. Saya bukan burung yang di kurung sama sangkar emas. Kalau saya di kurung pake sangkar emas, sangkar nya udah tak jual dari kemaren kemaren. Lumayan kan.....harga emas lagi melonjak drastis lho....

Ini hanya sebuah gambaran dari emak emak yang pengen eksis lagi ( atau narsis lagi ? )

Ibu rumah tangga yang lagi kangen sama kampusnya.

Kapan........ ? 

Pertanyaan yang gampang di jawab sebenernya. Kalau kamu mau, lebaran taun depan, saat mudik mampir aja...... ngedeprok di depan pintu gerbangnya sambil makan gorengan. 

Cukup, di gerbang saja !

Komentar

Postingan Populer