Langsung ke konten utama

Rahasia Besar Pemilu

Hari ini, sudah resmi diputuskan siapa saja yang akan ikut pemilihan Presiden bulan depan. Seluruh media sibuk. Mengkonfirmasi, saling adu debat, berbantah bantahan. Tak peduli siapa lawan siapa teman. Atau justru tidak tau siapa teman siapa lawan?
Tidak hanya di media sosial, di jejaring sosial pun penuh dengan link sampah. Ya.....link yang berisi informasi murahan. Salimg menjelek jelekkan pendukung capres lawannya.Saya pikir, link sampah itu akan terus beredar dalam beberapa waktu ke depan. Entahlah....ibu ibu yang biasanya hanya ngrumpi seputar harga sayuran, harga baju, harga beras yang terus naik, sekarang sedikit cerdas dengan adanya pemilu. Apa yang mereka bicarakan? apalagi kalau bukan capres........!

Di sudut sudut kota yang ramai, di warung kopi, di warteg, di warung padang, di kios baju, di tukang sayur, semua yang di bicarakan pun sama. Apalagi kalau bukan capres!

Hari ini, Bu Maryah seorang ibu rumah tangga tulen. Yang setia dengan suaminya, dan berkorban apa saja untuk anaknya tampak muram. Wajahnya yang hampir tiap hari di masker pepaya dan madu terlihat berkerut.

" Mah....ntar papa pulang malam ya...." Begitu kata suaminya saat hendak sarapan. Bu Maryah diam. Melirik sekilas lalu ikut duduk takjim menyendok nasi goreng buatannya sendiri.
" Hari ini, Papa pulang malam....ada meeting organisasi di pabrik" Ucap suaminya sekali lagi. Bu Maryah tidak bergeming sedikitpun. Dia seolah olah tidak peduli. Mau pulang malam atau pulang pagi sekalipun.
Pak Parto, suami Bu Maryah melirik istrinya. Tidak biasanya, istrinya diam seperti itu. Istrinya yang cerewet itu biasanya sudah ngoceh kalau lagi sarapan. Selalu ada hal yang menarik untuk di ceritakan tiap pagi. Tentang anaknya yang tadi malam baru tidur jam 2 pagi, tentang seorang tetangga yang lagi " naik darah", tentang hasil kocokan arisan bulan ini. Tapi, pagi ini berbeda. Wajahnya terlihat suram, marah, dan ......murka. Ada apa gerangan? Pak Parto tampak bingung.

Ada yang salah?

Pak Parto menyeruput teh nya.....aduh, pahit. Ini sebuah sinyal. Seperti kebiasaan Bu Maryah kalau sedang marah, dia selalu menghidangkan teh pahit untuk suaminya.
Tapi pagi ini, Pak Parto tidak punya waktu banyak untuk membujuk istrinya. Waktu sudah hampir pukul 07.00. Terbayang di benak Pak Parto, kemacetan yang begitu panjang menuju tempat kerjanya.
" Mah....nanti Papa nggak jadi pulang malam deh...." Pak parto nyengir. Berusaha membuat istrinya tersenyum. Dan memilih untuk merelakan meeting dengan seluruh karyawan tentang penggodokan pkb di pabriknya.
Bu Maryah tetap tidak tersenyum sedikitpun. Dengan sangat terpaksa, hari ini Pak Parto tidak mendapatkan tatapan mesra lagi dari istrinya. Tak ada lambaian tangan, tak ada ciuman. Bahkan, Pak Parto harus menutup pintu gerbang rumahnya sendiri. hahahaha........

Setelah suaminya pergi, Bu Maryah siap siap online. Laman pertama yang ia buka adalah beranda facebooknya.Dan menemukan sebuah link dengan judul yang sangat provokatif.
huuhh.....Bu maryah gemas. Gatal ingin mengetik di kolom koment. Seenak enaknya saja dia menjelek jelekkan calon presiden pilihannya. Tak berapa lama, setelah mengetik dengan tangan bergetar ia mulai " send "  tulisannya. Berkali kali gagal. Ada tulisan, " sambungan internet bermasalah". ini pasti gara gara suaminya lupa mengisi pulsa. Duh...Bu Maryah makin kecewa. Ia lantas mengambil remote tv. Memilih milih acara tv yang menarik. Sayangnya, seluruh chanel news live pagi ini berisi debat para pengamat politik tentang tokoh calon presiden. Parah! Bu Maryah memencet remote nya berkali kali. Di saluran lain, seorang host infotainment tampak senang membicarakan tentang misteri lamaran raphi ahmad. Duh...raphi lagi...raphi lagi.....
Di saluran tv yang lain lagi, malah sosok raphi ini lagi joget " peres jemur" sama  temen sesama alaynya.
Bu Maryah.......sepertinya hari ini, suasana hatinya sedang buruk.

 Tak berapa lama, bb bu maryah berbunyi. Bu Maryah mendapat bbm dari suaminya.

 mah.......mama marah?  Begitu obrolan pertama dari suaminya.

Bu Maryah hanya mengirim,
ping!

kenapa mah?  Pak Parto membalas ping dari bu maryah.

ping!  Bu Maryah mengirim ping lagi

salah papa apa?  Pak Parto tetap ngeyel minta jawaban. Kalau sampai pulang nanti Bu Maryah tetap marah, ini bakalan buruk. Pak Parto tentu akan kehilangan secangkir teh manis kesukaannya.

lagi lagi, Bu Maryah tetap mengirim
ping!

mah.....ayolah, bilang.....salah papa apa? Pak Parto tetap maju terus ora urus. Demi secangkir teh manis.



Karena saking bosen melihat ping di bb nya, Bu Maryah akhirnya membuaka sebuah rahasia besar di hatinya.

karena papa hari ini pake baju putih!


lho....emang kenapa???


karena mamah lagi nggak suka sama baju putih!!1!

kenapa mah ???

ping!!

mah.....!!!

papa kan tahu, calon presiden pilihan mama itu bukan yang berbaju putih pa...juga bukan yang kotak kotak!! kenapa papa masih ngeyel aja sih....!!!


gedubrakkkkkkk!!! Seluruh karyawan pabrik gempar. Hari ini,  Pak Parto ditemukan pingsan di meja kerjanya. Menurut informasi, ia over dosis karena terlalu banyak menelan ping! dari istrinya......





dadahhh.............

ping!!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu