Langsung ke konten utama

#WisatamurahJakarta: Dunia Serangga dan Aquarium Air Tawar taman Mini Indonesia Indah


Piknik melihat binatang adalah piknik yang paling disukai anak-anak. Jadi kalau sudah dibilangin mau lihat binatang, biasanya anak-anak jadi makin semangat berangkat pikniknya. Seperti piknik kami beberapa waktu yang lalu. Kami mengajak anak-anak ke aquarium air tawar yang ada di Taman Mini Indonesia Indah ini.

kami memilih ke sini, karena selain tempatnya dekat dari rumah, juga tiketnya sangat terjangkau sekali. Tiket masuknya hanya segini ini nih.


Murah kaaaaan...

Murah banget. Itu aja anak-anak udah seneng. Nambah sepuluh ribu bisa nonton film 4D tentang dunia binatang.

Pas kami masuk, pengunjung belum terlalu ramai. Kondisi di dalam juga sangat gelap. Lampunya minim dan banyak lika-likunya. Kalau cuma berempat, udah lah, saya pasti udah nggak fokus liatin ikannya. Tapi berhubung pengunjung sudah ada beberapa, jadi santai aja nggak panik di tempat gelap.

salah satu jenis ikan yang ada di Aquarium air tawar

Banyak ikan yang kami lihat di sana. semuanya ikan tair tawar. Ya iyalah, kan memang itu aquarium air tawar. Jadi semua ikannya sudah pasti ikan air tawar.

Ikannya kebanyakan masih kecil dan berukuran sedang. Nggak ada yang gede banget kayak di seaworld. Tapi meskipun begitu, tempat ini lumayan seru untuk ukuran akan-anak.

Tempat ikan-ikan yang sudah diawetkan
Kerangka-kerangka ikan juga banyak ada di sini. Cuma sayangnya tempatnya terlalu pengap, menurutku. Jadi agak bau ikan-ikan yang sudah mati.

Di sini kita juga bisa melihat air terjun buatan yang ada di bagian belakang gedung. Lumayan banget bisa buat foto-foto dan menghirup udara segar. Walaupun air terjunnya dekat dengan ac, tapi tetap kerasa suasana alamnya kok.

air terjun buatan
Cuma sayangnya, di sini nggak ada pertunjukan ngasih makan ikan ataupun tersedia kolam sentuh untuk para pengunjung. Kalau ada kan lumayan bisa liat ikan-ikan dikasih makan. Eh, kalau mau nyentuh ikan bisa sih, di air terjun ini. Tapi sepertinya kasihan kalau dipegang-pegang ikannya. Bisa-bisa banyak yang mati karena pengunjung.


Di Aquarium air tawar ini, tempatnya lumayan luas. Tapi menurut saya, koleksi ikannya hanya sedikit. Ikan-ikannya juga nggak asing lagi di mata anak-anak. Ada sih, beberapa ikan yang agak langka. Karena di Aquarium ini kan, emang ikan-ikan yang ada di seluruh Indonesia ada perwakilannya di sini:D

Museum Serangga

Setelah berkeliling di Aquarium air tawar, kita bisa langsung ke Museum Serangga lho. Ada yang menyebutnya dunia serangga, ada yang bilang museum serangga. Dalam bayanganku, museum serangga ini juga ada seranga-serangga yang dipelihara, tapi ternyata cuma rangka-rangka saja dan serangga yang diawetan. Ya kan namanya juga museum.

Di museum serangga, kami bisa melihat beraneka macam bentuk serangga yang tersebar di indonesia. Seperti ini nih.


Kumbang yang diawetkan

Serangga juga ternyata ada yang bisa dimakan, seperti jenis serangga ini. Bisa diolah menjadi makanan seperti ini.


Ada yang udah pernah nyoba?

Ada juga rangka kupu-kupu yang berhasil diawetkan. Tapi kebanyakan memang hanya dalam bentuk gambar saja.

Kerangka kupu-kupu

Kupu-kupu itu memang banyak sekali tersebar di Negara Indonesia ini. Nggak perlu jauh-jauh ke Museum ini, di rumah saja kita sering menemui kupu-kupu. Tapi ternyata, kupu-kupu itu banyak sekali jenisnya. Dan setiap daerah juga beda kupu-kupunya.

Saya jadi ingat, di kampung saya, kupu-kupu itu kebanyakan warna putih agak biru. Ada juga yang warna hitam totol-totol putih, tapi sangat jarang. Mungkin mengikuti pohon apa yang banyak tumbuh di daerah itu, ya.


Tuh kan, sampai ada petanya segala. Tiap daerah kupu-kupunya berbeda.

Selain beberapa rangka dan foto-foto serangga, di bagian paling belakang ada taman kupu-kupu nya. Taman kupu-kupu inilah yang paling seru. Selain bisa duduk-duduk lihat kupu-kupu yang beterbangan, kita juga bisa foto-foto. Tapi awas, ada ulat di samping ya...Heheh


Pintu ke luar taman kupu-kupu

salaman sama kepik


istirahat dulu, capek!


Tempatnya bersih dan banyak ijo-ijonya.


Di taman kupu-kupu ini, banyak sekali kupu-kupu beterbangan. Ada yang hinggap juga di daun-daunnya. Saya perhatikan, kebanyakan kupu-kupunya berwarna hitam totol-totol putih. Nggak ada yang berwarna biru ataupun ijo. Malah banyak juga yang warnanya hitam semua tanpa totol.

Saya duduk-duduk di sini sebentar, karena meskipun tidak ada pengunjung yang sampai tempat ini, matahari waktu itu bersinar sangat terang. Panas tapi menyenangkan karena banyak tumbuhan bunga matahari juga yang ada di sini. Dan juga bunga-bunga yang lain.

Setelah sampai tempat ini, kunjungan kami berakhir. Ke luar dari taman bertemu dengan para penjual souvenir dan makanan. Boleh dicoba mampir lah, kalau lapar dan pengen belanja-belanja. Harganya sangat terjangkau dilihat dari papan yang ada di depan tokonya.

 Setelah berkunjung ke  Museum air tawar ini, saya punya beberapa catatan:

1. Pengunjungnya Lumayan

Yup, pengunjungnya termasuk lumayan kalau menurut saya. Jadi nggak sepi-sepi banget. Karena sebelumnya, saya sempat berpikir kalau tempat ini sepi. Tapi ternyata nggak sepi-sepi banget. Malah tergolong ramai, menurutku.

2. Kebersihan Terjaga

Kebersihan di tempat ini sangat terjaga. Banyak tempat sampah dan petugas kebersihan. Jadi nggak banyak sampah yang bercecer dan mengotori pemandangan. Dan menurut saya ini sangat bagus sekali. Ketika mau buang sampah sembarangan juga pasti mikir-mikir lagi. Ini untuk area Aquarium dan Museumnya ya, kalau parkiran mah, teteeeep...banyak sampahnya.

3. Petugasnya Judes

Iya, petugas yang jaga orangnya judes-judes. Entah karena apa, petugas yang jaga bagian studio dan tempat beli tiketnya blas nggak ramah. Cuek abiiiis. Untungnya, di pintu masuk ada yang ngasih arahan dulu sebelum beli tiket.

Dan kebetulan, waktu saya ke sana, saya ketemu sama seseorang yang lagi ngasih makan ikan. Pas kami sapa, dianya cuek aja. Duh, jadi khawatir, itu yang kami sapa dedemit apa manusia. Secara, di sana kan gelap ya... Saking parno nya, saya sampai liatin kakinya nginjek tanah apa nggak. Wkwkwkwk

Mungkin ya, kalau nggak mau disapa atau menyapa, sebaiknya ngasih makan ikannya kalau pengunjung udah pada pulang.

Udah itu aja, sih. Buat yang lagi di dekat-dekat Jakarta, bolehlah dicoba dateng ke sini. Dan jangan lupa, kalau nanti ketemu sama orang yang lagi ngasih makan ikan, coba liatin kakinya. Jangan-jangan dia nggak nginjek tanah. Hahaha

Baca juga: http://www.bundasha.com/2018/12/wisatamurahjakarta-pusat-peragaan-ilmu.html




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu