Review For Blogger, Kelas Online yang Tidak sekedar Belajar Membuat Review di Blog
Ngomongin kelas online sudah pada tahu kan kalau saya lagi banyak ikut kelas?
Yup, sebulanan ini saya memang banyak ikut kelas online. Salah satunya kelas review for blogger yang dimentori oleh mbak Widyanti Yuliandari. Awalnya saya agak ragu pengen ikut. Tapi pengeeeen banget.
Secara kalau dilihat-lihat dari waktu yang saya miliki sebenernya sedikit banget. Harus ngurus rumah, persiapan ulangan anak, trus ditambah lagi ada kelas artikel dan antologi yang waktu itu saya ikuti juga. Pertanyaan besar untuk diri saya sendiri,
"Waktunya bisa nggak, ya?"
Menurut saya, blogger-blogger profesional atau para penulis terkenal itu nggak mau toleransi masalah waktu. Artinya, ketika ada tugas-tugas atau jadwal yang sudah disepakati biasanya ontime. Waktunya nggak bisa ditawar lagi. Padahal dalam sebuah kelas biasanya kan ada tugasnya juga. Pertanyaan lagi untuk diri saya sendiri,
"Kira-kira bisa ngeerjain tugasnya tepat waktu nggak? bisa mengikuti kelasnya tepat waktu nggak?"
Rugi banget kan, kalau sudah ikut kelas berbayar, tapi tugas nggak bisa dikerjakan, nggak dikoreksi, nggak dapet masukan. Padahal inti dari masuk kelas kan pengen "dibantai" habis-habisan untuk perubahan yang lebih baik.
Saya sempet galau waktu itu. Sampai saya Wa mbak Pegiani, selaku leader saya dari komunitas IIDN sebagai penyelenggara kelasnya.
"Mbak, saya bisa ngikutin kelasnya nggak ya? Kelasnya tuh, malam. Padahal kalau malem itu rempongnya minta ampun. Harus kelon, harus baca cerita." Kata saya.
Tapi mbak Pegiani waktu itu menyemangati saya untuk ikut saja. Karena biasanya pertanyaan-pertanyaan di luar jam diskusi masih dijawab. Kadang ada perpanjangan waktu dan ada tambahan materi cuma-cuma dari mentor.
Fiuuh...senengnya minta ampun. Langsung bungkus kalau gitu. Padahal sebenernya saya pengen nangis kalau nggak bisa ikut. wkwkwkwk.
Kenapa saya begitu ngebetnya pengen belajar sama beliau? Ada beberapa hal yang membuat saya sangat tertarik untuk ikut kelas Review For Blogger mbak Widyanti Yuliandari ini,
- Sosok yang Menginspirasi
Buat saya, mbak Widyanti Yuliandari ini adalah sosok yang sangat menginspirasi saya di media sosial. Selama ini saya nggak pernah baca komentar ataupun status mbak wid di media sosial yang bikin rusuh, meresahkan, nyinyir dan sebagainya. Ini penting saya pertimbangkan. Karena ibarat sekolah, saya mau cari guru. Guru yang bisa dijadikan teladan. Kalau gurunya tukang nyinyir, muridnya bisa jadi ketularan nyinyir juga. Kalau gurunya punya tata krama yang bagus, insyaa Allah murid-muridnya juga akan meniru.
Liat aja nih sekarang, tulisan saya banyak wkwkwkwk nya kan gara-gara kebanyakan baca blognya mbak Wid. hahahahha. Maafkan ya, bu mentor#mlipir cari kembang
2. Punya Blog ala Curhat
Selama ini, saya baca blognya mbak Widyanti Yuliandari itu isinya curhatan semua. Coba deh, cek blognya Mbak Wid ini. Saya bacanya sih, curhatan berfaedah gitu. Tapi ternyata oh ternyata, mbak Wid dengan curhatannya itu ada yang bayar. Nggak ngerasa kalau postingan curhat beliau itu sebenernya adalah review bayaran. Blog-blog seperti inilah yang saya sukai
Kenapa?
Karena yang namanya blog pribadi itu harus punya ciri khas sendiri sesuai dengan pemiliknya. Jadi tetap tidak mengubah gaya tulisan si pemilik blog. Agar menulispun nyaman. Kalau nulis sudah nyaman, percaya deh, tulisan itu pasti gampang dinikmati pembaca.
Saya pernah mencoba merubah gaya tulisan saya di blog ini, dan ujung-ujungnya saya malas membacanya ulang. Bahkan mau edit aja rasanya males banget.
Kenapa?
Karena saya merasa kalau bukan saya yang nulis. Ada yang sengaja bikin onar dengan tulisan-tulisan palsu di blog ini. Hahahaha. Lha kalau yang punya aja malas baca tulisannya sendiri, gimana dengan orang lain?
Menulis itu tidak hanya asal ketik, tapi harus menjiwai tulisan juga (wis, karepmulah mak)
Jadi kenapa saya milih ikut kelas ini?
Karena saya ingin berkreasi tanpa batasan. Yup, saya ingin menulis dengan gaya yang saya sukai, dengan ide-ide yang saya punya. Harus ada ruang untuk diri sendiri, begitu katanya.
3. Mentor yang Disiplin
Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa blogger profesional itu punya disiplin yang tinggi. Karena mereka biasanya sudah terbiasa dengan deadline. Blogger abal-abal kayak saya aja udah gedubrakan tiap mau posting. Apalagi bloger yang jam terbangnya sudah tinggi. Pasti kegiatannya seabrek. Menurut saya kedisiplinan itu bekal utama blogger yang mau bener-bener serius.
Di kelas Review For Blogger, mbak Wid sudah memberi aturan untuk pengumpulan tugas dan pembahasannya. Yang nggak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak akan dikoreksi dan tidak dilayani kalau komplain. Ini bagus untuk mendorong diri saya sendiri agar tidak main-main sama yang namanya deadline.
Sebisa mungkin kirim tugas tepat waktu, nyicil-nyicil tulisan sedikit demi sedikit. Karena memang kerjaan rumah juga segambreng. Latihan disiplin. Malu sama mentornya kalau telat.
Dan memang peraturan yang mbak Wid buat di awal pembukaan kelas benar-benar Beliau patuhi. Kalau ada yang nyusul dimaklumi, besok-besok lupakan saja kata disiplin. Karna saya mesti ikut-ikutan molor nyetor tugas,"Ah biarin ajalah telat, dibolehin ini" Wkwkwkw
Begitulah kira-kira alasannya.
Saya mendapatkan jadwal kelas tanggal 19-22 November kemarin. Tapi dua hari sebelum kelas dimulai, Mbak Wid sudah memberikan materinya di group Wa. Materi dan tugas sudah langsung diberikan. Jadi nggak gedubrakan bikin tugas. Masih punya ancang-ancang buat cari ide, bikin foto, mikirnya juga nggak buru-buru, belajar ini itu dulu dan sebagainya.
Menurut saya, itu cukup memudahkan saya untuk mengumpulkan tugas. Karena terkadang, kalau tugas baru dikasih setelah kelas dimulai dan materi baru disampaikan saya langsung syok. Bingung gitu, materi aja belum ketelen udah harus bikin tugas. Hiks.
Sepanjang kelas saya merasa nyaman dengan diskusinya. Diskusi berjalan santai tapi nggak banyak ngobrol yang nggak guna. Sebagian peserta juga hampir semua sudah membaca materinya. Jadi enak, diskusinya panjang karena nggak kepotong sama ngasih materi. Materi dibaca, tinggal diskusi. Jadi materinya juga sudah meresap ya.
Lebih nyenengin lagi sebelum kelas ditutup, mbak Wid mencoba ngecek media sosial masing-masing. Diberi kritikan dan masukan agar lebih baik. Duh, mentor yang baik hati banget. Trus peduli gitu sama anak didiknya. Walaupun kelas udah selesai, beliau masih ingat dan sering "like" dan "love" media sosial saya. Senengnya...
Karena materinya nggak mbulet dan mudah dipelajari, saya mulai menerapkan materi beliau di blog ini dan di media sosial. Ditambah lagi ada contohnya di blog mbak Widya sendiri.
"Ini lho, contoh review kosmetik"
"Ini lho, contoh review hp"
Jadi nggak melulu dijelaskan dengan materi, tapi juga contoh. Ini membantu sekali menurut saya. Jadi saya bisa mengira-ngira sendiri postingan review itu seperti apa.
Nah, setelah selesai ikut kelas review for blogger kemarin, ada banyak perubahan dari cara ngblog saya. Jadi tahu, oh, ternyata selama ini tuh kalau ngeblog harus dibikin seperti ini toh... Dan memang bener-bener ampuh itu tipsnya. Tipsnya apa itu? Rahasiaaaaa...wkwkwkw
Kalau penasaran, bisa ikut kelas selanjatnya ya...Bisa cek terus media sosialnya, siapa tahu ada rejeki buat ikut.
Liat aja nih sekarang, tulisan saya banyak wkwkwkwk nya kan gara-gara kebanyakan baca blognya mbak Wid. hahahahha. Maafkan ya, bu mentor#mlipir cari kembang
2. Punya Blog ala Curhat
Selama ini, saya baca blognya mbak Widyanti Yuliandari itu isinya curhatan semua. Coba deh, cek blognya Mbak Wid ini. Saya bacanya sih, curhatan berfaedah gitu. Tapi ternyata oh ternyata, mbak Wid dengan curhatannya itu ada yang bayar. Nggak ngerasa kalau postingan curhat beliau itu sebenernya adalah review bayaran. Blog-blog seperti inilah yang saya sukai
Kenapa?
Karena yang namanya blog pribadi itu harus punya ciri khas sendiri sesuai dengan pemiliknya. Jadi tetap tidak mengubah gaya tulisan si pemilik blog. Agar menulispun nyaman. Kalau nulis sudah nyaman, percaya deh, tulisan itu pasti gampang dinikmati pembaca.
Saya pernah mencoba merubah gaya tulisan saya di blog ini, dan ujung-ujungnya saya malas membacanya ulang. Bahkan mau edit aja rasanya males banget.
Kenapa?
Karena saya merasa kalau bukan saya yang nulis. Ada yang sengaja bikin onar dengan tulisan-tulisan palsu di blog ini. Hahahaha. Lha kalau yang punya aja malas baca tulisannya sendiri, gimana dengan orang lain?
Menulis itu tidak hanya asal ketik, tapi harus menjiwai tulisan juga (wis, karepmulah mak)
Jadi kenapa saya milih ikut kelas ini?
Karena saya ingin berkreasi tanpa batasan. Yup, saya ingin menulis dengan gaya yang saya sukai, dengan ide-ide yang saya punya. Harus ada ruang untuk diri sendiri, begitu katanya.
3. Mentor yang Disiplin
Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa blogger profesional itu punya disiplin yang tinggi. Karena mereka biasanya sudah terbiasa dengan deadline. Blogger abal-abal kayak saya aja udah gedubrakan tiap mau posting. Apalagi bloger yang jam terbangnya sudah tinggi. Pasti kegiatannya seabrek. Menurut saya kedisiplinan itu bekal utama blogger yang mau bener-bener serius.
Di kelas Review For Blogger, mbak Wid sudah memberi aturan untuk pengumpulan tugas dan pembahasannya. Yang nggak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak akan dikoreksi dan tidak dilayani kalau komplain. Ini bagus untuk mendorong diri saya sendiri agar tidak main-main sama yang namanya deadline.
Sebisa mungkin kirim tugas tepat waktu, nyicil-nyicil tulisan sedikit demi sedikit. Karena memang kerjaan rumah juga segambreng. Latihan disiplin. Malu sama mentornya kalau telat.
Dan memang peraturan yang mbak Wid buat di awal pembukaan kelas benar-benar Beliau patuhi. Kalau ada yang nyusul dimaklumi, besok-besok lupakan saja kata disiplin. Karna saya mesti ikut-ikutan molor nyetor tugas,"Ah biarin ajalah telat, dibolehin ini" Wkwkwkw
Begitulah kira-kira alasannya.
Saya mendapatkan jadwal kelas tanggal 19-22 November kemarin. Tapi dua hari sebelum kelas dimulai, Mbak Wid sudah memberikan materinya di group Wa. Materi dan tugas sudah langsung diberikan. Jadi nggak gedubrakan bikin tugas. Masih punya ancang-ancang buat cari ide, bikin foto, mikirnya juga nggak buru-buru, belajar ini itu dulu dan sebagainya.
Menurut saya, itu cukup memudahkan saya untuk mengumpulkan tugas. Karena terkadang, kalau tugas baru dikasih setelah kelas dimulai dan materi baru disampaikan saya langsung syok. Bingung gitu, materi aja belum ketelen udah harus bikin tugas. Hiks.
Sepanjang kelas saya merasa nyaman dengan diskusinya. Diskusi berjalan santai tapi nggak banyak ngobrol yang nggak guna. Sebagian peserta juga hampir semua sudah membaca materinya. Jadi enak, diskusinya panjang karena nggak kepotong sama ngasih materi. Materi dibaca, tinggal diskusi. Jadi materinya juga sudah meresap ya.
Lebih nyenengin lagi sebelum kelas ditutup, mbak Wid mencoba ngecek media sosial masing-masing. Diberi kritikan dan masukan agar lebih baik. Duh, mentor yang baik hati banget. Trus peduli gitu sama anak didiknya. Walaupun kelas udah selesai, beliau masih ingat dan sering "like" dan "love" media sosial saya. Senengnya...
Karena materinya nggak mbulet dan mudah dipelajari, saya mulai menerapkan materi beliau di blog ini dan di media sosial. Ditambah lagi ada contohnya di blog mbak Widya sendiri.
"Ini lho, contoh review kosmetik"
"Ini lho, contoh review hp"
Jadi nggak melulu dijelaskan dengan materi, tapi juga contoh. Ini membantu sekali menurut saya. Jadi saya bisa mengira-ngira sendiri postingan review itu seperti apa.
Nah, setelah selesai ikut kelas review for blogger kemarin, ada banyak perubahan dari cara ngblog saya. Jadi tahu, oh, ternyata selama ini tuh kalau ngeblog harus dibikin seperti ini toh... Dan memang bener-bener ampuh itu tipsnya. Tipsnya apa itu? Rahasiaaaaa...wkwkwkw
Kalau penasaran, bisa ikut kelas selanjatnya ya...Bisa cek terus media sosialnya, siapa tahu ada rejeki buat ikut.
Kita sekelas tp sy belum selesai tugas karena kemarin ditinggal acara keluarga.. Hiks..
BalasHapuspasti mbak muyas udah pinter bikin tugas-tugasnya. Aku masih meraba-raba nih...hehe
Hapus