Langsung ke konten utama

Agar Ikan Tidak Lengket Saat Digoreng


Udah pernah ngerasain, gimana rasanya goreng ikan trus ikannya nempel terus di wajan nggak mau disuruh balik?

Saya seriiiiing...sering banget malah. Pengennya goreng ikan kayak yang di iklan-iklan minyak goreng, kriuk, bentuknya melengkung. Apa daya, pas goreng ikan, ikannya malah ancur. Yang tersisa tinggal duri sama tulang-tulang kepalanya doang. Kezzel...

Boro-boro bentuknya kaya kipas melengkung-melengkung, dagingnya aja entah di mana. Rasanya gimana gitu, antara kesel, capek, trus lapar...

Ibu-ibu yang nggak mahir memasak kayak saya, pasti juga pernah mengalami hal yang serupa. Ya kan? ya kan? iyain aja deh, biar berasa ada temennya hehehe...

9 tahun menikah, saya tetep nggak ngerti juga gimana caranya supaya ikan itu nggak lengket saat digoreng. Mulai dari ganti racikan bumbu, nanya kesana kemari, sampai beli bumbu jadi. Bukannya garing kriuk-kriuk malah makin nempel di peggorengannya. Kesian ya?

Sampai akhirnya, beberapa waktu yang lalu ceritanya ada saudara datang ke rumah. Pas waktu itu kebetulan saya mau gorengin ikan mujair. Saya sendiri yang ngeracik bumbu-bumbunya. Pas di goreng, hadewh, pada lengket semua di penggorengan.

Tapi kata mbah(saudara yang datang itu), ikannya lengket karena bumbunya kebanyakan bawang, harusnya dibanyakin ketumbar biar kering.

Pikirku, kalau bumbunya(bawang) dibanyakin, masakannya jadi enak. Tapi kata mbah lagi, kalau mau digoreng biar jadi kering ketumbarnya harus banyak, bawang putihnya sedikit saja.

Kata-katanya itu melekat di pikiran saya. Sampai kemudian, ketika mbah udah pulang saya coba bikin percobaan sendiri. Tentunya, dengan racikan bumbu ikan yang disarankan mbah. Banyakin ketumbar kurangi bawang putih.

Biasanya, kalau goreng ikan patin selalu potek sana potek sini dagingnya. Nah, pas goreng patin kemarin itu, saya coba kurangin bawang trus ketrummbarnya agak dibanyakin(tapi jangan banyak-banyak) ternyata hasilnyaaaa.....


Kelihatan kering kan?

Saya coba ikan lele. Bumbunya sama, bawang, ketumbar, tapi  saya tambahin jahe sama kunyit sedikit. Hasilnyaaaa...


minyak barunya lagi habis:D


Setelah saya lakukan uji coba berkali-kali, hasil dari nanya sana sini dan ilmu masak dari emak, mbah, tante, budhe, biar goreng ikan nggak lengket di wajan itu ada tipsnya

1 Bawangnya sedikit

Seperti yang udah saya bilang di atas tadi ya, bawangnya nggak usah banyak-banyak. Kalau mau pakai kemiri biar gurih, usahakan juga jangan banyak-banyak. Kalau bisa malah nggak usah pakai.

2 Pakai minyak baru

Seenggaknya minimal baru dipakai sekali. Jangan pakai minyak bekas buat goreng donat, tempe bacem, atau makanan yang manis-manis. Kalau dipakai goreng ikan biasanya jadi lengket parah di wajan dan warnanya kurang bagus. Kalau mau terlihat kuning keemasan, ya pakai minyak yang baru#modal dikit.

3 Panaskan wajan sebentar, baru tuang minyak goreng.

4 Tunggu sampai minyak diwajan benar-benar panas baru masukkan ikan di penggorengan

5 Jangan buru-buru membalik ikan, tunggu sampai benar-benar kering di bawah baru di balik.

Biasanya, kalau bumbu racikannya nggak berlebih dan minyaknya baru, ikan akan terlepas sendirinya dari wajan. Kalau belum terlepas yang jangan dipisahin, nanti ndak kualat lho...:D


Ya, kira-kira seperti itu ...tips goreng ikan ala emak-emak nggak mahir masak. Tapi tipsnya itu udah tak cobain semua lho...

Berhubung di rumah pada doyan ikan goreng, jadi mau nggak mau harus belajar bikin ikan goreng yang istimewa. Setidaknya, pas disediain di piring, bocah-bocah nggak pada bingung nyariin daging ikannya di mana:D

Selamat mencoba, semoga bermanfaat:)


Komentar

  1. Selamat Sore

    Saya sedang blogwalking dan menemukan blog anda. Menarik banget, makasiih buat resepnya supaya ga lengket di wajan tiap goreng ikan :D
    Saya Soraya dari http://serumah.com.
    Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat gencar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar agar orang-orang yang ingin menyewa rumah dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan sejak awal tahun 2016.

    Saat ini saya membutuhkan bantuan anda untuk memberikan review mengenai serumah.com di situs blog anda. Kami sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkan di blog anda.

    Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.

    Soraya F.
    Cataga Ltd.
    soraya.serumah@gmail.com
    http://serumah.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Gigi Sudah Dicabut Tapi Masih Sakit

Gak punya foto dokter giginya. Adanya foto botol isi air garam buat kumur-kumur saat tindakan Selama pandemi ini, saya sering banget sakit gigi. Bentar-bentar sakit gigi, bentar-bentar ke dokter gigi. Padahal, ke dokter gigi dalam situasi seperti ini horor banget. apalagi kalau tempat dokter gigi langganan kena zona merah. Mau ke rumah sakit juga tambah takut. Masalah gigi ini sebenernya sudah lama banget. Tapi baru sekarang-sekarang ini aja bener parahnya. Disebabkan gigi geraham belakang bolong, trus lubangnya semakin lebar nggak karuan.  Sering sekali saya minta cabut aja sama dokter gigi. Tapi dokter gigi yang saya datangi seringnya menolak. Alasannya, tensi saya 130/90. Jadi kalau mau cabut gigi harus ke rumah sakit dulu, ke dokter penyakit dalam untuk cek segala sesuatunya sekaligus menurunkan tensi. Ujung-ujungnya ya ke rumah sakit dulu. Berhubung saya masih belum berani ke rumah sakit. Apalagi harus periksa gigi, harus cek ini itu, akhirnya acara cabut gigi batal terus. Daaaan.

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut #eaa

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu