Langsung ke konten utama

TripSukabumi#Pantai Karang Hawu



Setelah semalaman nginep di villa ratu cahaya dan hujan mengguyur kota sukabumi, kami ngga jadi jalan jalan malam. Jadinya Cuma tidur trus bangun pagi.
Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, pagi di hari ke-2 ini kami harus segera cabut dari villa. Meski badan masih capek dan ngantuk, tapi tetap harus semangat. Karna masih pengen mampir mampir

Tepat pukul 07.00 kami cabut dari villa menuju pelabuhan ratu. Anak anak udah makan roti sama sate lontong. Sedangkan saya dan pangeran abal abal Cuma neguk energen segelas. Rencanya, sambil jalan sambil cari sarapan. Yuhuuuu....

Dari villa menuju ke pelabuhan ratu, ternyata pagi pagi itu jalanan merayap ya…trus tempat maka juga belum banyak yang buka. Kalaupun buka, itu biasanya deket pasar. Kalau udah deket pasar biasanya parkirannya susah. Jadilah kami mampir ke alfa trus beli roti sama susu. Jadi rencana cari tempat sarapan digagalkan oleh perut keroncongan. Sebelum keluar villa tadi, anak anak udah makan sate sisa semalem yang masih bisa diangetin.

Di mobil kami sempat makan sepotong roti ples susu. Itu sudah cukup membuat kami tenang nggak kayak singa kelaparan. Lanjut perjalanan dan akhirnya kami tergiur mampir ke sebuah pantai yang banyak pegunjungnya.

Nama pantainya Karang Hawu. Kamu pernah dengar? Pantai Karang Hawu ini ternyata ramai banget lho..jam sembilan udah banayak pengunjungnya. Warung-warung makan di pinggir jalan dekat pantainya juga udah penuh orang lagi sarapan.

Waktu kami turun ke pantainya (nggak sampai nyebur) kami cuma liatin orang orang pada mandi. Mulai dari anak-anak kecil sampai orang tua ada di sana. Di pantai karang hawu ini, yang saya lihat adalah :

Ombak pantainya tinggi. Apakah karena masih pagi ombak masih bersemangat buat gulung-gulung, atau emang bawaan dari sananya #hmmm. Menurutku kurang cocok untuk anak anak. Kalau dibandingin sama cibangban jauhlah. Ganasan pantai karang hawu.

Secara kebersihan, pantai karang hawu masih kalah sama pantai cibangban. Kotoran, sampah, masih berserakan di pinggir pantai. Padahal udah ada larangan membuah sampah di tempatnya tapi tetap tidak dihiraukan.

Tempat makan sama pantainya harus nyebrang dulu jalan raya. Jadi kalau niat mau makan sambil dengerin debur ombak agak kurang cocok. Lagian kalau mau liatin pantainya juga pasti banyak iklan mobil yang lewat. Kira kira begitu deh. 

Tapi pantai karang hawu ini ombaknya cukup menantang. Cocok buat para muda mudi yang mau berenang. Di pantai ini juga cukup ramai. Kalau lagi cari gebetan, bolehlah mampir ke pantai ini. Siapa tau ada yang yang nyelip:D. Warungnya juga lumayan rame kalau mau makan-makan.

Selesai mandangin orang orang lagi mandi, kamipun bergegas balik ke parkiran. Nggak niat mandi dipantai ini karena itu tadi, ramai dan ombaknya terlalu tinggi untuk anak anak. Mau mampir sarapan, warung makannya ternyata hampir semuanya padat. Jadilah kami langsung cabut aja.

Tulisan karang hawu ini emang cuma seuprit. Lha wong emang cuma mampir hehe…biar nggak penasaran ini ada foto fotonya





Selesai foto-foto kami langsung lanjut perjalanan lagi. Masih ada satu tempat tujuan lagi di sukabumi. Tunggu ya....

tulisan sebelumnya


Komentar

Posting Komentar

terima kasih sudah komentar di blog ini. komentar insya Allah akan saya balas. Atau kunjungan balik ke blognya masing masing :)

Postingan populer dari blog ini

Trip Sukabumi #Museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan

Kemarin, saat kami berkunjung ke Sukabumi mengikuti kaki melnagkah dan nggak tau mau melangkah ke mana lagi, akhirnya ada informasi katanya di Parung kuda ada sebuah museum. Museumnya bernama museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan. Dari luar, kami sama sekali nggak mengira kalau di dalam sebuah area yang ada patung gedenya itu ada museum tersembunyi. Saat kami mau masuk pun, bingung mau masuk lewat mana. Ada beberapa anak berseragam sekolah yang mlipir mlipir di dekat pagar. Ketika kami dekati, ternyata itu bukan  jalan masuk utama. Hanya jalan kecil buat lewat satu oarang yang suempit banget. Setelah muterin wilayah berpagar itu, kami akhirnya bertemu dengan seorang bapak dan ditunjukinlah ke mana kami harus masuk. Mendekati pintu gerbang utama, banyak anak sekolah yang lagi nongkrong. Eh, ngomong-ngomong pintu gerbang...pintu gerbang masuknya ternyata udah nggak layak banget. Seperti mau roboh dan susah dibuka #ngenes Saat kami masuk nggak ada satupun yang menyambut ...

Jalan-Jalan Nikmat di Kampung Turis

Waktu pertama kali dengar nama kampung turis, bayangan yang terlintas di benak adalah sebuah kampung yang banyak turisnya. Atau...sebuah tempat yang isinya menjual aneka jajanan berbau asing. Kayak di kampung cina, yang isinya macam-macam barang yang berbau kecinaan. Tapi ternyata saya salah. Kampung turis ternyata sebuah resto(tempat makan), tempat ngumpul bareng, tempat renang, tempat main anak, sekaligus tempat nginep. Bahasa gaulnya, Resort and Waterpark. Kampung Turis berlokasi di Kp. Parakan, desa Mekar Buana, kecamatan Tegal Waru-Loji, kab Karawang, Jawa barat. Jadi ceritanya, minggu pagi itu rencananya kami sekeluarga mau ke curug Cigentis. Di daerah Loji juga. Tapi berhubung pagi itu, saat mau berangkat mobil ngambek jadilah kami nunggu mobil pulang dari bengkel. Pulang dari bengkel sudah jam 11 siang. Kalau nggak jadi berangkat rasanya galau banget, kalau berangkat sepertinya tidak memungkinkan karena perjalanan dari rumah ke Loji saja sudah 2 jam. Kalau mau nekat ke curu...

Menghitung

Beberapa hari ini jadwal magrib di Mexico berubah. Yang tadinya jam tujuh lebih, hampir setengah delapan, sekarang jadi jam tujuh kurang. Perubahan waktu yang lumayan itu adalah sesuatu yang sesuatu banget. Sudah mulai beradaptasi dengan jadwal sebelumnya, eh, jadwalnya berubah lagi. Beberapa hari ini, tiap adzan magrib datang aku masih dalam kondisi di tengah goreng ikan, masak sambel, rebus sayur. Trus sering mengutuk diri sendiri. Seharian udah pontang panting nggak istirahat, giliran magrib datang belum selesai juga. Akhirnya mood-ku jadi buruk, trus senggol bacok. Kesenggol dikit pengen ngebacok orang. Hahaha Beberapa hari ini, aku emang sengaja ngurangin nyimak kajian buat beres-beres rumah. Ku pikir, setelah rumahnnya bersih, besok besok aku jadi lebih ringan buat beresinnya. Ternyata dugaanku salah. Seharian beresin rumah, besoknya tetep aja rumah berantakan. Apalagi cucian piring yang berasa beranak pinak nggak pernah ada habisnya. Magrib -magrib masih masak nggak selesai juga...